KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan rombongan "pasukan polisi" menyerbu sebuah pesantren, viral di berbagai platform media sosial, Kamis (26/1/2023).
Dalam video itu, tampak salah satu mobil berwarna hitam membawa sejumlah "tahanan" berompi oranye dan dikawal oleh beberapa mobil "polisi".
Setibanya di pesantren, "pasukan Brimob" yang dilengkapi dengan senjata menggelendang para "tahanan" untuk keluar dari mobil bertuliskan "Mobil Tahanan Mertua".
Lihat postingan ini di Instagram
Tampak juga beberapa "wartawan" yang meliput di lokasi dengan membawa "kamera".
Para "tahanan" yang wajahnya ditutup kain hitam itu kemudian dibariskan di lapangan pesantren.
Rupanya, ini merupakan acara pernikahan massal di Pondok Pesantren Miftahul Huda 2, Desa Bayasar, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, KH Nonop Hanafi membenarkan adanya pernikahan massal dengan konsep "operasi polisi" itu.
Menurutnya, ide tersebut murni dari kreatifitas para santri.
"Mungkin bisa karena santri melihat tren-tren yang sedang ramai," kata Kiai Nonop saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/1/2023).
"Dulu ketika nikah massal 2021 menggunakan mobil ambulance dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, karena tren saat itu musim Covid-19," sambungnya.
Ia menjelaskan, semua perlengkapan terkait "operasi polisi" dalam nikahan massal itu merupakan milik pesantren.
Baca juga: Kronologi Sopir Innova Kabur Usai Isi BBM di SPBU dan Melawan Polisi