KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Zhejiang, China melaporkan 1 juta kasus infeksi Covid-19 harian terbaru pada Minggu (25/12/2022).
Jumlah infeksi Covid-19 itu diperkirakan akan berlipat ganda di hari-hari mendatang.
Dilansir dari Channel News Asia, Minggu (25/12/2022), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mengatakan, meski mengalami lonjakan kasus harian sangat tinggi, namun tidak ada kematian akibat Covid-19 selama lima hari terakhir.
Baca juga: Di Tengah Ledakan Kasus Covid-19, Komisi Kesehatan China Setop Umumkan Data Harian
Kondisi ini justru menimbulkan pertanyaan di antara para pakar kesehatan dunia.
Sebab, China hanya menghitung kematian akibat pneumonia atau kegagalan pernapasan yang disebabkan oleh Covid-19.
Tak hanya itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku belum menerima data dari China tentang pasien rawat inap baru Covid-19.
Data itu belum diterima WHO sejak Beijing melonggarkan pembatasannya.
WHO juga mengatakan, kesenjangan data mungkin disebabkan oleh pihak berwenang yang berjuang untuk menghitung kasus di negara terpadat di dunia itu.
Dikutip dari Times of India, Minggu (25/12/2022), warga dan para ahli telah meminta data yang lebih akurat karena infeksi melonjak.
Hal ini diperparah dengan pemerintah China yang berhenti menerbitkan update angka Covid-19 harian pada Minggu, 25 Desember 2022.
Informasi tersebut disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).
Baca juga: Singapura Batasi Penjualan Panadol Usai Banyak Diburu Warga karena Lonjakan Covid di China