Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Godoksa, Ribuan Paruh Baya Korsel Meninggal karena Kesepian

Kompas.com - 26/12/2022, 13:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ribuan warga paruh baya di Korea Selatan meninggal dunia karena kesepian setiap tahunnya.

Dilansir dari Yahoo News, Jumat (23/12/2022), Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea melaporkan ada 3.378 kematian tercatat lantaran fenomena "godoksa" yang terjadi pada 2021.

Dalam bahasa Korea, "godoksa" adalah fenomena meninggalnya seseorang karena kesepian atau kematian sepi.

Baca juga: Restoran di Korea Ini Ditutup, Sempat Diduga Kantor Polisi China

Fenomena tersebut mengacu pada orang-orang yang hidup sendiri dan meninggal di rumah dengan kematian mereka tanpa diketahui.

Terkadang selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan mayat mereka baru ditemukan, karena mereka terisolasi dari anggota keluarga dan teman.

Akibatnya, orang yang meninggal secara "godoksa" biasanya ditemukan dalam keadaan sudah membusuk.

Pemerintah Korsel menyampaikan, fenomena ini tengah dilawan oleh pihaknya selama bertahun-tahun karena membuat populasi negara itu menua dengan cepat.

Faktor penyebab fenomena "godoksa"

Dilansir dari CNN, Minggu (18/12/2022), di bawah hukum Korsel, masalah godoksa mendapat perhatian nasional selama dekade terakhir karena jumlah kematian akibat kesepian meningkat.

Faktor-faktor di balik tren tersebut termasuk krisis demografi negara, kesenjangan kesejahteraan sosial, kemiskinan dan isolasi sosial.

Semua faktor ini menjadi lebih jelas terlihat sejak pandemi Covid-19.

Menurut laporan yang dirilis Rabu (21/12/2022), Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel mencatat ada 3.378 kematian karena godoksa.

Angka tersebut naik dari 2.412 kematian yang tercatat pada 2017.

Baca juga: Mengenal Gongjin, Tempat Tinggal Hong Banjang di Drakor Hometown Cha Cha Cha

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com