Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pembersih Kaca di Bandung Diduga Gores Body Mobil, Ini Kata Satpol PP

Kompas.com - 15/09/2022, 16:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pembersih kaca mobil yang biasa beraktivitas di perempatan Istana Plaza, Bandung ditangkap Satpol PP Kota Bandung, Selasa (13/9/2022). 

Pria tersebut ditangkap karena diduga membuat lecet kendaraan mobil yang melintas di lokasi tersebut saat tidak diberikan uang. 

Sebelumnya video pria tersebut menawarkan jasa pembersih kaca dengan kemoceng, viral saat diunggah akun instagram @dashcam_owners_indonesia. 

Dalam unggahan tersebut, pengunggah telah menolak saat kaca mobilnya akan dibersihkan.

Pria pembersih kaca dalam video itu lalu pergi melewati samping mobil tersebut dan diduga saat itu meninggalkan bekas baret di mobil tersebut. 

Baca juga: Heboh Video Orang Berjalan di Atas Air, Ini Pengakuan Pengunggahnya

Hingga Kamis (15/9/2022) video tersebut telah diputar sebanyak 91.503 tayangan dan dikomentari hampir 700 warganet.

Penjelasan Satpol PP Kota Bandung

Kasatpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiaji menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga yang mengadukan bahwa mobilnya lecet diduga akibat tindakan yang pembersihan kaca yang dilakukan seorang pria.

Kejadian tersebut dialami di lampu merah perempatan Istana Plaza (IP)-Pajajaran pada Selasa (13/9/2022)

"Memang sebelumnya itu ada kejadian, tanggal 13 September 202, ada pengaduan ke Satpol PP (soal mobil tergores) di Pasir Kaligi, itu masuk kawasan Kecamatan Cicendo," ujar Rasdian saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Viral, Video Turis Asing Kencing di Puncak Bromo, Ini Kata TNBTS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com