KOMPAS.com - Umat Islam melakukan ibadah penyembelihan hewan kurban saat hari raya Idul Adha.
Sapi dan kambing merupakan hewan ternak yang paling umum digunakan untuk berkurban oleh masyarakat Indonesia.
Dikutip dari Medical News Today, mengonsumsi daging kambing yang memiliki klasifikasi daging merah dapat memberikan manfaat bagi tubuh.
Hal tersebut dikarenakan daging merah merupakan sumber nutrisi yang baik, terutama vitamin B12 dan zat besi, yang bisa menghasilkan sel darah merah baru.
Selain itu daging merah juga tinggi protein, sehingga bermanfaat untuk membangun otot, tulang, dan jaringan lainnya.
Namun apabila daging merah dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan serius bahkan hingga kematian.
Lantas, apa bahaya telalu banyak mengonsumsi daging kambing secara berlebihan?
Baca juga: 7 Manfaat Daging Kambing bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Dikutip dari Insider, penelitian modern telah menghubungkan keterkaitan mengonsumsi daging merah berlebihan dengan masalah kesehatan.
Berikut ini adalah risiko penyakitnya:
Daging merah memiliki kadar lemak jenuh yang lebih tinggi daripada daging putih. Tentunya, jika mengonsumsi daging merah secara berlebihan, sama halnya dengan mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah yang tinggi.
Peningkatan konsumsi lemak jenuh yang tinggi tersebut dikaitkan dengan timbulnya penyakit jantung.
Sebuah studi pada 2019 menunjukkan jika daging merah mengandung bahan kimia yang terkait dengan penyakit jantung atau TMAO.
Dengan memakan daging merah secara rutin setiap hari dapat meningkatkan TMAO sebanyak tiga kali lipat dalam aliran darah.
Selain itu, penelitian pada 2010 yang diikuti lebih dari 80.000 wanita sehat menunjukkan jika terlalu banyak mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Baca juga: Duduk 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Kematian
Badan Internasional untuk Penelitan Kanker pada tahun 2015 mengklasifikasikan kemungkinan daging merah sebagai penyebab kanker.