KOMPAS.com - SCBD adalah singkatan dari Sudirman Central Business District. Kata "Sudirman" merujuk pada lokasi kawasan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman.
SCBD identik sebagai kawasan elite yang penuh dengan barang-barang branded serta gedung pencakar langit.
Belakangan, nama SCBD ramai disandingkan dengan Bonge dan Citayam Fashion Week di media sosial.
Pasalnya, kini kawasan Sudirman mayoritas dipenuhi oleh remaja yang disebut berasal dari Citayam, Bogor, Jawa Barat.
Dari beberapa video viral di media sosial TikTok, remaja di kawasan Sudirman tampil mengenakan pakaian kekinian dengan warna monokrom seperti hitam, putih, dan abu-abu.
Lantas, apa itu kawasan SCBD yang kini ramai menjadi tongkrongan remaja?
Baca juga: Ketika Remaja Citayam Bersalin Rupa Bak Anak Gaul Jaksel di Terowongan Kendal
Dilansir dari Kompas.com (18/11/2021), SCBD adalah kawasan bisnis seluas 45 hektare di wilayah Jakarta Selatan.
Rencana pembangunan kawasan elite ini dilakukan oleh PT Danayasa Arthatama, sebuah perusahaan penyedia jasa dan investasi real estate pada 1987-1992.
PT Danayasa Arthatama sendiri merupakan anak usaha Artha Graha Network di bawah pimpinan Tomy Winata.
Perusahaan ini berdiri pada 1 April 1987 dan mulai mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia sejak 9 April 2002.
Pembangunan infrastruktur SCBD baru dimulai pada 1992 hingga 1993. Sejak saat itu, kawasan kumuh di jantung segitiga emas Jakarta pun bertransformasi menjadi kawasan elite dan modern.
Dikutip dari Kompas.com, (18/11/2021), gedung perkantoran pertama yang berdiri di kawasan ini adalah Artha Graha, pada 1995.
Kemudian, disusul oleh gedung-gedung pencakar langit seperti gedung Bursa Efek Indonesia dan Apartemen Kusuma Chandra yang selesai dibangun pada 1998.
Pada 2002, PT Danayasa Arthatama melakukan penawaran umum perdana di atas 100 juta saham di Bursa Efek Indonesia.
Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengembangkan usaha di kawasan bisnis SCBD.