Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Drs. I Ketut  Suweca, M.Si
PNS dan Dosen Ilmu Komunikasi STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Pencinta dunia literasi

Menjauhkan Gadget dan Mendekatkan Buku pada Anak, Mungkinkah?

Kompas.com - 08/06/2022, 08:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERNAHKAH Anda memerhatikan putra-putri kecil kesayangan Anda dalam kaitannya dengan gadget?

Cobalah perhatikan si kecil dan ajukan pertanyaan ini kepada diri sendiri: Apakah si anak banyak menghabiskan waktunya dengan gadget di tangan?

Apakah dia sering tidak peduli dengan hal lain selain gadget? Apakah ia merasa demikian gelisah apabila jauh dari gadget?

Apakah ia juga kehilangan ketertarikan dengan dunia luar, misalnya bercanda dan bermain di halaman dengan teman-temannya?

Kalau itu terjadi, maka pertanda anak-anak tersebut sudah mulai kecanduan gadget. Maka, mau tak mau, harus ada pihak lain yang bisa membantunya keluar dari kecanduan itu.

Siapa yang bisa membantunya dan bagaimana melakukannya? Menurut penulis, ada dua pihak yang bisa menjauhkan anak-anak dari gadget sebelum si anak terpaksa harus ditangani oleh psikolog atau psikiater.

Siapakah itu? Pertama adalah orangtua di rumah dan kedua adalah guru di sekolah. Mari kita bahas lebih lanjut.

Penulis mengamati, ada beberapa orangtua yang memberikan bermain gadget kepada anaknya hanya lantaran si anak rewel. Agar si anak diam, maka diberikanlah bermain gadget.

Begitu diberikan gadget, sang anak diam dan mulai bermain game. Setiap kali ngambek, selalu diberikan gadget. Jadi, aman bagi orangtua.

Hal ini adalah jalan mudah agar anak tak ribut atau berontak terhadap orangtuanya. Akan tetapi, hasil akhirnya adalah sang anak lambat laun akan kecanduan gadget bahkan pada tingkatan yang lebih parah: tak bisa lepas dari gadget dan tak mau bergaul. Lalu, siapa yang salah?

Oleh karena itu, ada baiknya dibuatkan kesepakatan antara anak dan orangtua dalam bermain gadget hanya pada waktu-waktu tertentu.

Sebisanya dijelaskankan juga dampak negatif gadget bagi kesehatan fisik dan mentalnya dengan cara yang mudah dimengerti.

Mendekatkan buku

Salah satu cara intervensi yang baik adalah dengan mendekatkan buku-buku bacaan berkualitas pada sang anak.

Sebisanya, sediakan perpustakaan mini di rumah yang berisi buku-buku bacaan yang disukai anak-anak.

Misalnya, buku kumpulan cerpen, kumpulan dongeng, novel, buku biografi para tokoh, dan bacaan kesukaan lainnya yang disesuaikan dengan umurnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com