Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petalite Sempat Diisukan Naik Harga, Bagaimana Realisasinya?

Kompas.com - 19/05/2022, 11:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah sebelumnya telah memberi sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite pada April 2022.

Sinyal tersebut diungkapkan tiga menteri di Kabinet Indonesia maju, salah satunya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin menyebut jika pemerintah akan menyesuaikan harga Pertalite dan Solar sebagai upaya jangka menengah-panjang untuk merespons naiknya harga minyak mentah dunia.

Kenaikan tersebut akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang membuat harga minyak mentah Indonesi (ICP) per Maret 2022 sebesar 98,4 dollar AS per barrel.

Harga tersebut membebani APBN 2022, karena pemerintah mengasumsikan minyak mentah hanya sebesar 63 dollar AS per barrel.

"Untuk jangka menengah dan panjang, akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti," kata Arififin dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Erick Thohir: Belum Ada Rencana Pemerintah Naikkan Pertalite

Belum ada rencana kenaikan harga Pertalite

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan hingga saat ini pemerintah masih belum ada rencana menaikkan harga BBM jenis Pertalite.

Hingga kini, Pertalite masih dijual dengan harga Rp 7.650 per liter di seluruh Indonesia.

"Pemerintah hingga hari ini belum ada rencana melakukan (kenaikan), belum ada kenaikan," ujar Erick dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Pemerintah tidak mungkin diam meskipun saat ini kondisi pangan dan energi di dunia sedang terjadi pergolakan.

Erick menjelaskan jika pemerintah selalu hadir untuk masyarakat dengan berbagai mekanisme, salah satunya subsidi energi.

Pertalite juga sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi jenis BBM khusus penugasan (JBKP), yang artinya produksi dan penyaluran menjadi diawasi, serta dapat disubsidi melalui pemberian kompensasi ke Pertamina.

Baca juga: Pertalite Jadi BBM Penugasan, Bagaimana Cara Masyarakat Mendapatkannya?

Menaikkan BBM non-subsidi

Pemerintah sebelumnya mengizinkan kenaikan harga BBM non-subsisi jenis Pertamax untuk menjaga stabilitas ketidakpastian ekonomi global.

Erick menyebut keputusan tersebut diambil untuk mengurangi subsidi bagi orang yang mampu, sehingga harga Pertamax dinaikkan menjadi Rp 12.500 per liter.

"Itu pun harga Pertamax, harganya di bawah harga pasar, yang lainnya ada yang Rp 16.000 per liter, tapi ini Rp 12.500 per liter. Jadi di situ sudah ada komponen subsidi," jelas Erick.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parade 6 Planet Berbaris Sejajar 3-4 Juni 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Parade 6 Planet Berbaris Sejajar 3-4 Juni 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Tren
Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Tren
Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Tren
Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Tren
Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Tren
Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com