Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Sanca, Kendaraan Lapis Baja Anti Ranjau Produksi Pindad

Kompas.com - 01/04/2022, 09:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pindad meluncurkan kendaraan militer berjuluk Sanca, hasil transfer teknologi antara Indonesia dengan Thales, Australia pada 2016.

Dilansir dari laman pindad.com, Sanca diklaim sebagai kendaraan lapis baja anti ranjau pertama Indonesia.

Sanca berguna untuk mendukung operasi militer, didesain untuk melakukan berbagai misi, memadukan ledakan tingkat tinggi, dan perlindungan balistik dengan mobilitas off-road.

Secara khusus, Sanca disesuaikan dengan misi-misi baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) seperti peace keeping dan operasi pasukan khusus.

Baca juga: Spesifikasi KRI Bontang-907, Kapal Perang TNI AL yang Bisa Isi BBM dari Tengah Laut

Lantas, seperti apa spesifikasi Sanca?

Spesifikasi kendaraan tempur Sanca

Dilansir dari kemhan.go.id, pemberian nama Sanca yang merupakan kendaraan lapis baja anti ranjau pertama di Indonesia ini dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) saat itu Ryamizard Ryacudu.

Sanca memperluas jangkauan PT Pindad sebagai tambahan model Anoa, Komodo, dan Badak.

Sanca merupakan hasil kolaborasi ekstensif antara Pindad dengan Thales, termasuk pengembangang konten lokal khusus yang akan menguntungkan perusahaan pertahanan Indonesia.

Selain itu, juga akan meningkatkan keahlian Indonesia di bidang kendaraan anti ranjau.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat CN235 Produksi PT Dirgantara Indonesia

Dilansir dari laman kkip.go.id, Sanca adalah varian kendaraan khusus yang didesain sebagai kendaraan angkut anti ranjau yang dapat mengangkut 12 orang personel.

Bodi dari kendaraan ini dirancang untuk dapat menahan ledakan yang berasal dari bawah kendaraan setara dengan 8 kilogram ranjau (Stanag Level 3).

Selain itu, bodi Sanca juga dirancang untuk dapat menahan laju peluru kaliber 5,56 serta 7,62 mm (Stanag Level 2).

Kendaraan ini digerakan oleh mesin diesel yang dapat menggerakan keseluruhan beban kendaraan sebesar 15,4 ton.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Panther AS 565 TNI AL: Anti Kapal Selam dan Dibekali Rudal Jarak Jauh

Spesifikasi:

  • Berat: 11.400 kilogram (kosong) 15.400 kilogram (tempur)
  • Panjang: 7.180 mm
  • Lebar: 2.480 mm
  • Tinggi: 2.650 mm.

Baca juga: Spesifikasi KRI Bubara-868 dan KRI Gulamah-869, Kapal Perang Karya Anak Bangsa

Kendaraan tempur lainnya buatan Pindad

Tangkapan layar laman Pindad.pindad.com Tangkapan layar laman Pindad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com