KOMPAS.com - PT Pindad meluncurkan kendaraan militer berjuluk Sanca, hasil transfer teknologi antara Indonesia dengan Thales, Australia pada 2016.
Dilansir dari laman pindad.com, Sanca diklaim sebagai kendaraan lapis baja anti ranjau pertama Indonesia.
Sanca berguna untuk mendukung operasi militer, didesain untuk melakukan berbagai misi, memadukan ledakan tingkat tinggi, dan perlindungan balistik dengan mobilitas off-road.
Secara khusus, Sanca disesuaikan dengan misi-misi baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) seperti peace keeping dan operasi pasukan khusus.
Lantas, seperti apa spesifikasi Sanca?
Spesifikasi kendaraan tempur Sanca
Dilansir dari kemhan.go.id, pemberian nama Sanca yang merupakan kendaraan lapis baja anti ranjau pertama di Indonesia ini dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) saat itu Ryamizard Ryacudu.
Sanca memperluas jangkauan PT Pindad sebagai tambahan model Anoa, Komodo, dan Badak.
Sanca merupakan hasil kolaborasi ekstensif antara Pindad dengan Thales, termasuk pengembangang konten lokal khusus yang akan menguntungkan perusahaan pertahanan Indonesia.
Selain itu, juga akan meningkatkan keahlian Indonesia di bidang kendaraan anti ranjau.
Dilansir dari laman kkip.go.id, Sanca adalah varian kendaraan khusus yang didesain sebagai kendaraan angkut anti ranjau yang dapat mengangkut 12 orang personel.
Bodi dari kendaraan ini dirancang untuk dapat menahan ledakan yang berasal dari bawah kendaraan setara dengan 8 kilogram ranjau (Stanag Level 3).
Selain itu, bodi Sanca juga dirancang untuk dapat menahan laju peluru kaliber 5,56 serta 7,62 mm (Stanag Level 2).
Kendaraan ini digerakan oleh mesin diesel yang dapat menggerakan keseluruhan beban kendaraan sebesar 15,4 ton.
Spesifikasi:
PT Pindad (Persero) mulai masuk pada pengembangan teknologi kendaraan bermotor pada 1993 melalui program Mobil Nasional.
Pindad bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan, khususnya kendaraan tempur untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.
Produk-produk kendaraan tempur yang dihasilkan, di antaranya kendaraan taktis 4x4 Komodo dan Panser 6x6 Anoa yang telah diproduksi lebih dari 300 unit dengan berbagai varian, serta ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.
Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk mencapai tujuan masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknologi.
Produk penelitian dan pengembangan lainnya yang dilakukan Pindad adalah produk medium tank Harimau kolaborasi dengan FNSS (Turki) serta didukung oleh Kemenhan.
Tank Harimau dilengkapi senjata turret 105 mm serta diklaim mampu melewati berbagai medan pertempuran.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/01/090500665/spesifikasi-sanca-kendaraan-lapis-baja-anti-ranjau-produksi-pindad