Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dibuang, Air Cucian Beras Bisa Dijadikan Pupuk, Ini Caranya

Kompas.com - 11/02/2022, 15:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Air cucian beras jangan dibuang. Ternyata, air sisa cucian ini bisa digunakan untuk pupuk tanaman.

Selain mudah didapat, air cucian beras juga  mengandung sejumlah besar nutrisi yang baik untuk tanaman.

Mengutip dari laman Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Bangka Selatan saat mencuci beras, biasanya air cucian akan berwarna putih keruh.

Warna ini menunjukkan adanya lapisan terluar dari beras yang ikut terkikis. Lapisan tersebut masih mengandung sisa nutrisi yang terlarut yang bermanfaat untuk tanaman.

Beberapa unsur hara yang terdapat pada air cucian beras, yakni nitrogen, phosphor, kalium, kalsium, dan magnesium.

Baca juga: Bisa Dibuat dari Sampah Dapur, Apa Saja Kelebihan Pupuk Kompos?

Manfaat dan kandungan air cucian beras

Salah satu unsur yang terkandung dalam air cucian beras adalah Nitrogen.

Unsur ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman, khususnya pertumbuhan akar, batang, dan daun.

Sedangkan phosphor bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan akar dan membantu proses asimilasi serta pernapasan pada tanaman.

Adapun unsur kalium bermanfaat untuk memperkuat tanaman, sehingga daun, bunga, dan buah tak mudah rontok.

Selain itu, air cucian beras juga terdapat kandungan vitamin B1 yang dapat menstimulasi pertumbuhan akar, memproduksi tanaman yang lebih kuat dengan hasil yang lebih tinggi.

Dikutip dari laman Cybex Pertanian, berikut manfaat air cucian beras:

  • Mengandung Zat Pati
  • Menghambat Pertumbuhan Patogen
  • Mengurangi Syok Transplantasi
  • Sumber Energi
  • Membantu Proses Fotosintesis
  • Mencegah Tanaman Layu
  • Mempercepat Pertumbuhan Bunga.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Pupuk yang Bisa Digunakan untuk Tanaman

Cara membuat pupuk dari air cucian beras

Cara membuat pupuk dari air cucian beras cukup sederhana.

Air cucian beras bisa dimanfaatkan langsung dengan cara menyiram tanaman.

Sebaiknya usahakan penyiraman tidak sampai mengenai daun, karena walaupun tidak berbahaya, hal tersebut akan membuat tanaman terlihat kotor.

Dilansir dari laman Cybex Pertanian, langkah membuat air cucian beras langsung sebagai pupuk:

  1. Pertama-tama tampung air cucian beras
  2. Diamkan selama 1-2 menit.
  3. Selanjutnya, siramkan pada area akar tanaman.

Cara kedua untuk membuat pupuk cair dari air cucian beras bisa dilakukan dengan mencampurnya bersama cairan EM4.

Berikut cara pembuatan pupuk cair menggunakan air cucian beras:

  1. Masukkan air cucian beras sebanyak 1 liter.
  2. Masukkan molase atau tetes tebu 1 sendok makan (sebagai alternatif bisa digunakan gula putih atau gula jawa), aduk hingga larut
  3. Selanjutnya masukkan 1 sendok makan EM4 aduk hingga tercampur
  4. Tutup wadah dengan rapat dan simpan di tempat yang tak terkena cahaya matahari langsung
  5. Pada hari kedua, buka penutup sebentar dan aduk agar gas yang terbentuk bisa keluar
  6. Tutup kembali dan lakukan hal seperti itu sampai hari ke 6
  7. Selanjutnya pupuk air cucian beras sudah bisa digunakan, cirinya adalah adanya bau khas seperti tape.
  8. Pengaplikasian pupuk bisa digunakan dengan mengambil 10 ml pupuk air cucian beras yang telah dibuat, kemudian dicampur dengan air 1 
  9. Selanjutnya semprotkan ke seluruh bagian tanaman pada bagian bawah daun.
  10. Semprotkan setiap seminggu 2 kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Tren
Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Tren
Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Tren
Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Tren
Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Tren
Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Tren
Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Tren
Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Tren
Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com