Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir, Pernah Jadi Persembunyian Hosni Mubarak

Kompas.com - 06/02/2022, 06:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mesir dikenal sebagai salah satu negara paling tua di dunia. Tak heran, banyak benda-benda bersejarah yang ditemukan di negara itu.

Selain Piramida, Mesir juga memiliki destinasi lain yang tak kalah menariknya untuk dikunjungi, di antaranya deretan wisata mewah di Sharm el-Sheikh.

Seperti Bali, Sharm el-Sheikh banyak dikunjungi wisatawan asing untuk menikmati keindahan Laut Merah. Kota ini juga menjadi saksi perjuangan Mesir dalam melawan Israel.

Baca juga: Mengenal Fayoum, Kota di Mesir yang Banyak Menyimpan Sejarah Masa Lalu

Sejarah

Sharm el-SheikhShutterstock Sharm el-Sheikh
Terletak di Semenanjung Sinai bagian selatan, kota ini berjarak sekitar 500 kilometer dari Kairo.

Sharm el-Sheikh tidak berpenghuni sepanjang sebagian besar waktu sejarah, tetapi di era modern menjadi kawasan yang penting karena tempatnya yang strategis, dikutip dari Britannica.

Kota itu merupakan tempat bagi pintu masuk di Teluk Aqaba, sebuah teluk yang menjadi akses laut utama menuju Yordania dan Israel.

Setelah Perang 1948, senjata Mesir dipasang di daerah tersebut untuk mencegah pengiriman mencapai Elat, satu-satunya pelabuhan Israel di Teluk Aqaba.

Israel berhasil merebut tempat persenjataan Mesir di Sharm el-Sheikh dan teluk itu kemudian dijaga oleh Pasukan Darurat PBB pada 1957 hingga 1967.

Penarikan pasukan PBB oleh Mesir dan penutupan selat itu pada Mei 1967 membantu mempercepat Perang Enam Hari pada Juni 1967.

Baca juga: Sejarah Dubai, dari Daerah Nelayan Sederhana Menjadi Kota Megah

Alf Lailah wa Lailah di Sharm el-Sheikh, MesirShutterstock Alf Lailah wa Lailah di Sharm el-Sheikh, Mesir
Setelah perang itu, Israel kembali menduduki Sharm el-Sheikh sampai pasukan Israel menarik diri dari Semenanjung Sinai pada awal 1980-an dalam pemenuhan perjanjian damai Camp David yang dinegosiasikan dengan Mesir.

Pengembangan kawasan ini sebagai tempat rekreasi dan wisata dimulai di bawah pemerintahan Israel dan dilanjutkan oleh pemerintah Mesir.

Saat ini, Sharm el-Sheikh terkenal dengan kota yang memiliki resor mewah, restoran, dan klub malam berjajar di pantai.

Airnya yang jernih dan terumbu karang yang luas telah menjadikan Sharm el-Sheikh sebagai situs populer untuk snorkeling dan scuba diving.

Lokasinya yang dekat dengan beberapa negara Timur Tengah dan akomodasi mewahnya, telah menjadikan Sharm el-Sheikh sebagai lokasi yang menarik untuk sejumlah konferensi perdamaian internasional.

Tak heran, kota itu mendapat pengakuan khusus dari UNESCO sebagai kota perdamaian pada 2006.

Baca juga: Baghdad, Kota Seribu Satu Malam dan Pusat Peradaban Dunia di Masa Lalu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com