KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron kini mulai menjadi varian yang dominan di dunia.
Penyebaran varian Omicron menyebabkan lonjakan kasus infeksi di sejumlah negara termasuk di Indonesia.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, subvarian Omicron salah satunya dideteksi menggunakan tes PCR S-Gene Target Failure atau SGTF.
Baca juga: Lebih dari Seribu Jemaah Umrah Terinfeksi Covid-19, Kemenag Pastikan Umrah Tetap Lanjut
Lalu, apa itu SGTF dan bagaimana metode ini bisa mendeteksi varian Omicron?
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/1/2022), SGTF adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kasus probable varian Omicron atau bukan.
Sedangkan, S-gene merupakan salah satu elemen virus yang tidak ada pada varian Omicron akibat mutasi yang dialami.
Apabila S-gene tidak ada dalam sampel PCR, maka kemungkinan besar kasusnya adalah Omicron.
Kemungkinan itu harus dikonfirmasi dengan sekuens genomik penuh atau genome sequencing.
Artinya, orang yang menjalani tes SGTF bakal menjalani isolasi. Pemeriksaan SGTF perlu dilakukan dan harus disekuens untuk memastikan, karena varian Omicron mudah menyebar.
Jika kasus probable terdeteksi lebih awal, maka pasien bisa langsung menjalani isolasi agar virus tidak semakin merebak.
Baca juga: 5 Penyakit yang Bisa Menyerang Kucing dan Cara Pengobatannya