Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Baju Perang Kuno Berusia 2.500 Tahun di China

Kompas.com - 15/01/2022, 17:30 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Arkeolog menemukan baju perang berusia 2.500 tahun di Yanghai, sebuah situs arkeologi di dekat kota Turfan di tepi Gurun Taklamakan, China.

Kepala peneliti Institut Studi Asia dan Oriental dari Universitas Zurich Patrick Wertmann menyebut, baju perang tersebut berbentuk rompi dan dapat dikenakan dengan cepat tanpa bantuan orang lain.

"Ini adalah pakaian pertahanan satu ukuran untuk semua yang ringan dan sangat efisien untuk tentara tentara massal," kata Patrick dikutip dari LiveScience, Sabtu (15/1/2022).

Studi ini dipublikasikan secara online pada November 2021 di jurnal Quaternary International.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Rumah Masa Kecil Yesus di Nazareth, Begini Kondisinya

Berusia 2.500 tahun

Disebutkan, sekitar 2.500 tahun yang lalu, seorang pria di barat laut China dimakamkan dengan baju besi yang terbuat dari lebih dari 5.000 sisik kulit.

Pakaian militer ini dibuat dengan sangat rumit, desainnya terlihat seperti sisik ikan yang tumpang tindih.

Tim menyebutnya sebagai inspirasi dari alam untuk teknologi manusia. Dalam hal ini, sisik kulit yang tumpang tindih seperti ikan.

"Memperkuat kulit manusia untuk pertahanan yang lebih baik terhadap pukulan, tusukan, dan tembakan," kata Mayke Wagner, direktur ilmiah Departemen Eurasia Institut Arkeologi Jerman dan kepala Institut Arkeologi Jerman di Beijing.

Para peneliti menemukan pakaian kulit di pemakaman Yanghai, sebuah situs arkeologi di dekat kota Turfan, yang terletak di tepi Gurun Taklamakan.

Baca juga: 10 Temuan Arkeolog Terbesar di Dunia Sepanjang 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com