KOMPAS.com - Tidur adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh bayi, termasuk bayi yang baru lahir.
Namun semakin bertambahnya usia, durasi tidur harian seorang anak akan semakin berkurang.
Meskipun demikian, durasi tidur anak di malam hari perlahan akan meningkat.
Dikutip dari Stanford Children, berikut ini durasi tidur anak dalam sehari, dari bayi baru lahir hingga usia 2 tahun:
Baca juga: Cara Merawat Bayi Baru Lahir
Berikut durasi tidur anak dalam sehari dari usia 0 bulan hingga 2 tahun:
Sementara pada usia balita atau prasekolah, durasi tidur mereka akan menyerupai durasi tidur orang dewasa.
Meskipun waktu tidurnya terbilang panjang dibandingkan orang dewasa, jangan bayangkan anak akan tidur sepanjang waktu itu.
Mereka akan sering terbangun di tengah tidurnya, baik di saat siang atau pun malam hari, khususnya bayi yang masih berusia 0-3 bulan.
Ritme tidur yang masih kerap terbangun ini bisa berlanjut hingga usia 6 bulan.
Akan tetapi pada usia ini, sebagian besar atau dua per tiga bayi sudah memiliki waktu tidur reguler yang tidak disertai dengan bangun-bangun sebagaimana bayi usia di bawahnya.
Baca juga: Kapan Waktu Tepat Memberikan MPASI?
Meskipun terlihat tidak melakukan aktifitas apa pun, penting diketahui tidur juga sebuah aktifitas yang bahkan keberadaannya sangat penting bagi perkembangan seorang anak.
Mengutip Sleep Foundation, selama tertidur, otak mengalami aktivitas yang intens, membangun dasar bagaimana dia belajar dan tumbuh, termasuk mengembangkan perilaku, emosi, dan sistem kekebalan.
Jika seorang anak memiliki waktu tidur yang kurang, bisa dikaitkan dengan sejumlah masalah kinerja kognitif, keterampilan sosial, obesitas, dan kualitas hidup di masa kanak-kanaknya nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.