Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Asyik Bermain Perkalian Sembilan

Kompas.com - 24/12/2021, 15:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA gemar mengecoh guru matematika (dahulu pada tahun 50-an abad XX, di Indonesia disebut sebagai berhitung) dengan “kesaktian” saya “menghitung” deret angka dikalikan 9.

Saya mulai dengan 2 X 9 disusul 3 X 9 dan seterusnya sampai dengan 10 X 9. Saya menulis hasil pada pengalian 2 X 9 angka 1 kemudian 3 X 9 angka 2; 4 X 9 angka 3; 5 X 9 angka 4; 6 X 9 angka 5; 7 X 9 angka 6; 8 X 9 angka 7 lalu 9 X 9 angka 8 lalu berakhir pada 10 X 9 angka 9.

Selama ibu guru berhitung belum sempat menghakimi saya keliru, maka langsung saya bubuhkan angka 0 di belakang 9 sebagai hasil 10 X 9.

Kemudian angka 1 pada angka 8 sebagai hasil 9 X 9; angka 2 di belakang angka 7 sebagai hasil 8 X 9 dan seterusnya secara tetap dan pasti ditambah satu sampai berakhir kembali pada 2 X 9.

Simsalabim bukan sulap bukan sihir, tetapi matematika khususnya artimatika membuktikan bahwa ternyata saya mahir berhitung.

Pembuktian yang keliru!

Rumus

Sebenarnya saya sama sekali tidak mahir berhitung. Namun sekadar sadar bahwa hasil 1 X 9 terus sampai dengan 10 X 9 ternyata secara pure mathematic dapat dirumuskan sebagai rumus dipaksa konstan, yaitu angka pertama terus meningkat satu serta angka kedua terus menurun satu.

Dimulai dengan 18 lalu 27 lalu 36 lalu 45 lalu 54 lalu 63 lalu 72 lalu 81 lalu 90.

Berawal dengan 11 X 9 dan berakhir pada 20 X 9 ternyata juga memiliki rumus tetap tersendiri, yaitu setelah hasil pengalian sembilan menjadi tiga angka, maka dua angka pertama terus meningkat satu sementara angka terakhir terus menurun satu.

Infinitas

Dimulai dengan 11 X 9 = 99 lalu 12 X 9 = 108; 13 X 9 =117; 14 X 9 = 126; 15 X 9 =135; 16 X 9 = 144; 17 X 9 = 153; 18 X 9 = 162, dan akhirnya 19 X 9 = 171.

Rumus yang sama juga berlaku pada 111 X 9 = 999 lalu 112 X 9 = 1008; 113 X 9 = 1016; 114 X 9 = 1026 dan selanjutnya.

(salut hormat bagi yang menemukan kekeliruan hitung pada 113 X 9 = 1016. Padahal seharusnya 1017. Anda ternyata bukan asal baca, namun benar-benar teliti membaca naskah ini).

Rumus deret angka dikalikan 9 terus bertahan pada 1111 mau pun 111111111 atau 111111111111111, bahkan 111111111111111111111111 sampai tak terhingga alias infinitas.

Sementara angka 9 dikalikan dengan angka 1 atau 11 atau 111 atau 1111 dan seterusnya sampai infinitas juga tetap bertahan pada angka 9 sambil mengikuti jumlah angka 1 yang dikalikan dengan dirinya.

Maka 1 X 9 = 9 lalu 11 X 9 = 99; 111 X 9 = 999 dan seterusnya sampai jumlah angka 1 secara dimensional tak terhingga, sampai akhir tanpa batas jagad raya mau pun jagad alit.

Jika tidak percaya silakan repot buktikan sendiri, meski Gus Dur sudah memperingatkan Gitu Aja Kok Repot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com