Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Peringkat 2 Ketahanan Covid-19 Terendah, Ini Respons Kemenkes

Kompas.com - 10/12/2021, 15:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media asal Amerika Serikat Bloomberg mengategorikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan ketahanan Covid-19 terendah.

Peringkat Ketahanan Covid adalah gambaran bulanan di mana penyebaran virus corona ditangani paling efektif dengan pergolakan sosial dan ekonomi paling sedikit.

Dua negara di peringkat paling bawah, termasuk Indonesia, telah memberikan kurang dari 100 suntikan vaksin Covid-19 per 100 orang, penghalang utama untuk meningkatkan skor mereka.

Indonesia dan Thailand disebut justru lebih menggencarkan untuk mendatangkan wisatawan yang divaksinasi dengan melonggarkan atau menghapus persyaratan karantina untuk hotspot wisata.

Bagaimana respons Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai ini?

Baca juga: Peringkat Ketahanan Covid-19, Indonesia Nomor 52 dari 53

Respons Kemenkes

Menanggapi hal itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengaku tak paham dengan hasil peringkat itu.

"Kita tidak paham terkait peringkat ini," kata Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/12/2021).

Pasalnya, angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir terus membaik dan jauh menurun dibandingkan puncaknya pada Juli.

Bahkan, Nadia menyebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan Indonesia sebagai kategori level 1.

"CDC mengategorikan kita ada level 1 yang artinya aman bagi warga negara asing (WNA) AS untuk berkunjung ke Indonesia," jelas dia.

Nadia menuturkan, hal ini menandakan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia telah berada pada jalur yang tepat.

Baca juga: CDC Sebut RI Berisiko Rendah Covid-19, Kemenkes: Kabar Baik bagi Kita

Indikator Bloomberg

Pemeringkatan Bloomberg ini disusun menggunakan 12 indikator data yang mencakup penahanan virus, kualitas perawatan kesehatan, cakupan vaksinasi, kematian secara keseluruhan, dan perkembangan untuk memulai kembali perjalanan.

Hal tersebut menggambarkan bagaimana 53 negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia merespons ancaman pandemi Covid-19.

Pada awalnya selama berbulan-bulan, negara-negara di Eropa mendominasi peringkat teratas dari daftar ini.

Akan tetapi, saat varian Omicron dan cuaca dingin menyerang, peringkatnya tergeser oleh Uni Emirat Arab, salah satu negara yang paling konsisten sejak dimulainya peringkat ketahanan Covid-19 setahun lalu.

Baca juga: Syarat dan Cara Dapat Voucer Belanja Online Rp 100.000 Kemenparekraf

Uni Emirat Arab kini menduduki peringkat pertama dengan ketahanan Covid-19 terbaik.

Negara-negara di Asia Tenggara menempati peringkat terbawah. Filipina ada di peringkat terakhir atau peringkat ke-53.

Indonesia menyusul di peringkat ke-52, Vietnam peringkat ke-51, dan Malaysia peringkat ke-50.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com