KOMPAS.com - Gunung berapi Nevado del Ruiz di Kolombia meletus pada 13 November 1985 atau 36 tahun lalu.
Gunung yang terletak sekitar 130 kilometer dari Bogota, ibu kota Kolombia itu meletus pada pukul 21.00 waktu setempat.
Sedikitnya 23.000 orang dilaporkan meninggal dunia akibat letusan gunung api tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Korean Air Jatuh Ditembak Sukhoi di Laut Jepang, 269 Tewas
Continúa el proceso de emisión de ceniza observadas a través de las cámaras instaladas en el área del volcán Nevado del Ruiz.#sgcvolcanes pic.twitter.com/A6PDVpvLBn
— Servicio Geológico (@sgcol) November 11, 2021
Colombia's Nevado del Ruiz volcano erupted #OTD in 1985, triggering massive mudslides that killed an estimated 23,000 people. It was the second-deadliest volcanic disaster of the 20th century.
See the full front page in @theobserver on our site: https://t.co/wtjBiUqQqI pic.twitter.com/57O9uJseHd
— Newspapers.com (@_newspapers) November 13, 2020
Sebelumnya, pada pukul 15.00 sudah mengeluarkan uap dan gas dalam letusan freatiknya, namun kemudian reda.
Hujan mulai turun, otoritas terkait sesungguhnya sudah dapat membaca bahwa letusan mungkin akan terjadi dalam waktu dekat, namun tidak ada yang bisa memprediksi pukul berapa letusan akan terjadi.
Dan akhirnya letusan yang ditakutkan itu pun benar terjadi pada pukul 21.00.
Muntahkan abu panas bercampur lava panas menyembul ke atmosfer. Letusan magmatik berlangsung hingga 20 menit lamanya.
Hanya butuh satu jam, lahar telah mencapai kota terdekat, yakni Chinchiná. Di sana, sekitar 1.000 orang kehilangan nyawa, 200 rumah, serta tiga jembatan hancur.
Lalu tak sampai 3 jam kemudian, sekitar pukul 23.30, lahar juga berhasil mencapai kota Armero.
Lahar melaju dengan kecepatan 30 kilometer per jam dan melahap semua yang dilaluinya, mulai dari pohon, kendaraan, jembatan, ladang pertanian, pemukiman warga, saluran telepon juga air, dan semua yang ada di jalur lintasnya.
Mengutip Earth Magazine, dikatakan 70 persen penduduk kota Armero tewas akibat sapuan lahar tersebut.
Setidaknya, dari total 29.000 penduduk kota, lebih dari 23.000 jiwa melayang dan 5.000 lainnya terluka.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Sriwijaya Air Tabrak 3 Orang Petani Sayur di Jambi