Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pemerintah Adakan Vaksin Massal Paksa Mematikan Februari 2022

Kompas.com - 13/11/2021, 08:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi akan adanya vaksin massal paksa dengan menggunakan vaksin lebih ganas dan mematikan pada Februari 2022.

Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks atau tidak benar.

Kemenkes RI memastikan vaksin Covid-19 yang diberikan saat ini aman karena telah mellalui uji klinis. 

Narasi yang beredar

Akun Facebook yang menyebarkan ini adalah akun ini. Dia menyebarkan tangkapan layar yang berisi tulisan tanpa membuat narasi.

Berikut ini tulisan di dalam tangkapan layar tersebut:

"Bocoran Part. 1

WASPADA NASIONAL...!!!
Nanti bulan Februari 2022 REZIM (Pemerintahan) akan adakan vaksin massal paksa secara menyeluruh
Dengan vaksin yang lebih ganas'dan mematikan

Rezim Jokowi bukan baik2
Penjajah rakyatnya "dewek" sendiri
Sifat Penjajah pasti keji, jahat dan licik.
Rezim telah bersiap melihat manusia mati bergelimpangan di mana2
Bagi merupakan suatu hiburan
Hiburan nya orang kafir itu apabila melihat muslim tersiksa/ terbunuh mengenaskan

Target 1 VAKSIN = 1 NYAWA"

Tangkapan layar unggahan FB tentang hoaks Februari akan ada vaksinasi massal dengan vaksin yang lebih ganas dan mematikanFacebook Tangkapan layar unggahan FB tentang hoaks Februari akan ada vaksinasi massal dengan vaksin yang lebih ganas dan mematikan

Arsip unggahan tersebut bisa diakses di sini.

Konfirmasi Kompas.com

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar (hoaks).

"Tidak benar ini," tegasnya pada Kompas.com, Rabu (10/11/2021).

Dia menjelaskan tidak benar jika pada Februari 2022 mendatang pemerintah akan memaksa masyarakat untuk vaksinasi dengan vaksin yang lebih ganas dan mematikan.

Kembali pihaknya menegaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak mematikan, justru aman karena sudah melewati uji klinis.

"Iya, kan jelas vaksin kan sudah lewat uji klinis yang sudah dipastikan manfaatnya," ujar Nadia.

Kesimpulan

Kabar akan adanya vaksinasi massal dengan vaksin yang lebih ganas dan mematikan pada Februari 2022 tidak benar alias hoaks.

Kementerian Kesehatan RI melalui jubir vaksin menegaskan bahwa vaksin Covid-19 aman karena telah melalui uji klinis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com