KOMPAS.com - Fenomena La Nina menyebabkan peningkatan intensitas hujan sehingga memicu terjadinya banjir di sejumlah wilayah Indonesia.
Mengutip laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) wilayah-wilayah yang dilanda banjir pada awal November 2021 ini antara lain:
Bahaya bencana banjir tidak hanya datang dari risiko hanyut terseret arus air, tetapi juga penyakit-penyakit yang ditimbulkan pasca-banjir.
Saat kondisi banjir, seseorang akan menjadi lebih rentan terkena penyakit-penyakit tertentu karena kondisi lingkungan yang memburuk.
Kontak tubuh dengan air yang tercemar akan meningkatkan risiko infeksi pada luka terbuka, dermatitis, konjungtivitis, dan infeksi telinga, hidung, tenggorokan.
Tak hanya itu, banjir juga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang mudah menular.
Baca juga: BMKG: DKI Jakarta, Jabar, hingga Jateng Masuk Kategori Siaga Banjir
Diberitakan Kompas.com, 25 Februari 2020, berikut ini sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai karena sering menyerang ketika terjadi musibah banjir:
1. Diare
Sanitasi dan air bersih saat banjir rentan tercemar bakteri saat banjir, terutama di pengungsian. Kondisi tersebut dapat menimbulkan penyakit diare yang mudah menular.
2. Penyakit kulit
Bakteri yang datang bersama banjir juga bisa menyebabkan penyakit kulit, terutama saat kondisi daya tahan tubuh lemah.
Selain itu, waspada jika Anda memiliki luka atau goresan yang terbuka saat terpapar air banjir.
3. Tifus
Penyakit infeksi saluran pencernaan demam tifoid atau tipus, disebabkan bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Baca juga: Waspada, Ini Daftar Penyakit yang Rawan Menyerang di Musim Banjir