Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepian Bisa Membunuhmu

Kompas.com - 08/10/2021, 20:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kesepian bisa membunuh. Pola pikir merasa seorang diri, terisolasi dan tak berguna ini jika dibiarkan berlarut-larut bisa membahayakan kesehatan fisik juga mental.

Kesepian dan gaya hidup menyendiri adalah dua hal yang harus dibedakan. 

Mengutip Verywellmind, kesepian adalah kondisi pikiran. Kesepian bisa membuat seseorang merasa kosong, sendiri, tak diinginkan, dan tak berharga.

Beda dengan keputusan untuk hidup sendiri atau solitude, di mana orang tersebut memisahkan diri dari keramaian secara sadar sehingga tak ada perasaan sepi atau ditinggalkan.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kesepian, Apa Saja?

Apakah kesepian itu?

Peneliti menyimpulkan bahwa perasaan kesepian berkaitan erat dengan kemampuan bersosialisasi yang kurang, pembatasan sosial, juga depresi.

Kesepian tidak berarti seseorang hidup tanpa siapapun alias hidup seorang diri. Kesepian adalah pola pikir, jadi ketika mereka tengah berada di keramaian pun, mereka tetap merasa sepi dan terisolasi.

Salah satu pencetus kesepian adalah duka karena ditinggal pergi orang-orang yang kita cintai.Unsplash/Milada Vigerova Salah satu pencetus kesepian adalah duka karena ditinggal pergi orang-orang yang kita cintai.
Menurut studi, perasaan sepi dan kesepian ini bisa terbentuk karena banyak faktor.

Yang paling sering terjadi adalah perpisahan yang disebabkan karena pihak lain seperti pensiun, penolakan karena hubungan asmara, atau penelantaran oleh orang-orang terdekat seperti keluarga atau pasangan.

Perceraian, adaptasi ke tempat baru, dan ditinggal mati oleh orang-orang yang disayangi juga bisa menjadi pencetus munculnya kesepian.

Baca juga: Cara Mengatasi Tremor dan Anxiety karena Efek Kebanyakan Kafein

Efek negatif dari kesepian

Perasaan sepi yang berkembang dari hari ke hari ini bisa semakin parah dan menjadi gejala dari gangguan psikologis, yaitu depresi.

Depresi sendiri bisa menyebabkan seseorang makin menarik diri dari kehidupan sosial dan membuatnya masuk ke dalam isolasi yang dibuatnya sendiri.

Jika dibiarkan berlarut-larut, kesepian bisa merusak jantung dan mengancam nyawa.Unsplash/Anthony Tran Jika dibiarkan berlarut-larut, kesepian bisa merusak jantung dan mengancam nyawa.
Selain membahayakan mental, kesepian ternyata juga bisa mengancam kesehatan fisik. 

Berikut ini berbagai efek negatif dari perasaan kesepian :

  • Mundurnya kualitas kerja otak.
  • Alzheimer yang berkembang makin progresif.
  • Stroke dan penyakit yang membahayakan jantung.
  • Kemunduran kemampuan daya ingat.
  • Depresi hingga percobaan bunuh diri.
  • Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Gejala Depresi pada Anak-anak

Cara mengatasi kesepian

Pola pikir kesepian ini harus segera diputus agar tubuh Anda tak menuju ke banyak kerusakan baik mental maupun fisik.

Untuk mengatasi kesepian, paksa dan usahakan untuk bertemu dengan beberapa teman dekat.

Bertemu tatap muka dengan teman dekat bisa membangun kepercayaan diri dan membangun perasaan berharga.

Cari pula lingkaran yang menyenangkan, yang jauh dari gangguan pikiran dan mental yang sama yaitu kesepian. Karena sebuah penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa kesepian bisa sangat menular.

Jika kesepian masih terus membelenggu, jangan ragu untuk meminta pertolongan ke ahli terkait seperti psikolog atau psikiater.

Kesepian bisa sangat membunuh. Jadi kenali tanda bahwa kesepian sudah sangat membentuk pola pikir Anda, dan ubahlah dengan segera.

Baca juga: Kenali Si Toxic People dan Cara Menghapus Mereka dari Hidup Kita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com