Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mengatasi Kesepian, Apa Saja?

Kompas.com - 15/11/2020, 12:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kesepian di mana seseorang kadang merasa sendiri, hampa dan terisolasi bisa dialami oleh siapa pun.

Mengutip Medicalnewstoday, dari hasil survei yang dilakukan pada mereka yang berusia 45 tahun ke atas, sepertiga responden mengaku merasa kesepian.

Pun dengan laporan yang berfokus pada anak-anak dan dewasa muda dengan usia 17 hingga 25.

Baca juga: Awas, Kesepian Tingkatkan Risiko Kematian bagi Penderita Sakit Jantung

Penelitian tersebut menunjukkan jumlah mereka yang kesepian di usia itu cukup signifikan.

Sebuah studi juga menunjukkan usia 35 adalah usia di mana pria paling merasa kesepian.

Secara sederhana dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan, perasaan kesepian terbukti melanda manusia pada berbagai usia.

Baca juga: Awas, Kesepian Tingkatkan Risiko Kematian bagi Penderita Sakit Jantung

Meski perasaan kesepian adalah perasaan yang umum dialami siapa pun, namun rata-rata pakar sepakat bahwa kesepian dapat mempengaruhi fisik dan mental seseorang.

Penelitian terbaru menyatakan kesepian memengaruhi sistem kekebalan tubuh, merusak kualitas tidur dan membuat seseorang berisiko mengalami kerusakan jantung.

Sebuah penelitian juga menyatakan bahwa kesepian secara signifikan meningkatkan risiko kematian dini lebih besar dibanding faktor kesehatan lain.

Baca juga: 9 Dampak Stres pada Kesehatan Tubuh, dari Sebabkan Sakit Jantung hingga Rusak Kehidupan Seks

Berikut ini sejumlah cara untuk atasi rasa kesepian:

1. Akuilah 

John Cacioppo, seorang Profesor di Universitas Chicago yang memiliki spesialisasi di bidang kesepian mengatakan saat ini masyarakat begitu menghargai individualisme dan kemandirian.

Hal itu menurutnya berpotensi membuat seseorang menjadi terisolasi dan menolak untuk mengakui bahwa dirinya sebetulnya kesepian.

“Anda tidak akan mendengar seseorang mengakui tentang perasaan kesepiannya. Itu karena kesepian distigmatisasi bahwa perasaan itu ekuivalen secara psikologis dengan menjadi pecundang atau orang lemah. Ini sungguh disayangkan,” ujar John.

John mengingatkan tidak seharusnya perasaan kesepian disangkal karena itu sama saja seseorang terdorong untuk tak melakukan apa pun. Bahkan justru membuatnya melakukan tindakan yang memperparah, seperti, mengisolasi diri secara lebih lanjut.

Karena itulah menurutnya seharusnya seseorang mengakui bahwa dirinya mengalami kesepian.

Baca juga: Belajar dari Goo Hara, Orang Terkenal pun Bisa Merasa Kesepian

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com