Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat Sepatu dari Bau Tidak Sedap dan Bakteri

Kompas.com - 25/09/2021, 09:00 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Sepatu yang biasanya dipakai sehari-hari akan mengeluarkan bau tidak sedap dan mungkin bisa jadi menjadi sarang bakteri.

Oleh karena itu, ada beberapa cara untuk merawat sepatu dan mencegah sepatu dari bau dan bakteri yang berkembang di dalam sepatu.

Ahli penyakit kaki, Timothy Oldani, DPM, FACFAC menyebutkan cara terbaik mengatasi bau dari sepatu adalah dengan menghilangkan kelembapan, salah satunya dengan memastikan sepatu dalam keadaan kering di saat pemakaian.

Sepatu juga dapat dirawat dengan produk anti lembap sehingga terhindar dari bau dan infeksi jamur pada sepatu.

"Penyebab utama bau pada semua jenis sepatu adalah kelembapan, yang menyebabkan banyak masalah, mulai dari bakteri penyebab bau hingga infeksi jamur pada kulit," ujarnya.

"Membatasi jumlah kelembapan di bagian bantalan dan lapisan dalam sepatu sangat penting," tambahnya.

Sesuatu yang dapat kita lakukan adalah dengan mengenakan jenis kaus kaki atau stoking yang tepat. Seringkali, bahan yang menyerap kelembapan, seperti katun, dapat mencegah kaki kita kepanasan.

Baca juga: Cara Menjadikan Sepatu Tetap Segar dan Bebas Bau

Cara menghindari bau di sepatu kasual dan high heels

Selain membatasi kelembapan berlebih, cara agar sepatu hak tinggi dan kasual terhindar dari bau yaitu dengan mengurangi jumlah keringat dari kaki saat memakainya.

"Menggunakan bedak penyerap bau merupakan langkah awal yang bagus," kata Dr. Oldani.

"Jika ini tidak berhasil, ada obat resep yang dapat diresepkan oleh ahli penyakit kaki untuk mencegah keringat berlebih,"

Cara merawat sepatu kerja dan atletik agar tidak bau

Dr. Oldani mengatakan bahwa sepatu bot kerja dan sepatu atletik adalah yang paling mudah menjadi bau karena kelembapan, jadi tidak heran jika sepatu jenis ini menjadi yang paling bau di rak sepatu kita.

"Setelah digunakan, sepatu ini harus ditempatkan di area yang berventilasi baik dalam posisi tegak," katanya.

"Kemudian, gunakan semprotan disinfektan dan pewangi pada insole dan liner."

Jika sepatu tersebut sangat basah, ia menyarankan untuk melepas liner seluruhnya, dan biarkan hingga kering di malam hari.

Sepatu harus benar-benar bebas kelembapan sebelum kita menggunakannya kembali.

Baca juga: 6 Tips Menjaga Sepatu Berbahan Suede agar Tetap Apik

Hal yang dilakukan jika sepatu sering lembap

Jika sepatu terus mengalami berkeringat dan bau, Oldani menyarankan untuk membeli produk yang dapat melindungi alas kaki dan lapisan sepatu seperti semprotan anti air khusus untuk sepatu.

"Ini bisa sangat membantu dalam mencegah kelembaban menembus alas sepatu, sehingga meminimalkan pembentukan bakteri penyebab bau," jelasnya.

(Sumber: Kompas.com Penulis Intan Pitaloka | Editor Wisnubrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com