Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai 13 Meter, Titanoboa Jadi Ular Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi

Kompas.com - 18/09/2021, 08:32 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Titanoboa dinobatkan oleh para peneliti sebagai ular terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai 12 hingga 13 meter.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (10/9/2021), tim ilmuwan internasional di Kolombia berhasil menemukan kerangka parsial ular raksasa bernama Titanoboa cerrejonensis.

Saat ini, kerangka titanoboa yang ditemukan oleh para ilmuwan itu disimpan di Museum Sejarah Alam, Florida.

Dilansir dari laman resmi Museum Florida melalui KOMPAS.com, ahli paleontologi vertebrata Museum Florida, Jonathan Bloch mengatakan, ular Titanoboa berukuran sangat besar bahkan melebihi gambaran ular raksasa yang sering muncul di film Hollywood.

“Ular yang sangat besar. Benar-benar memicu imajinasi orang, tetapi kenyataan telah melampaui fantasi Hollywood,” ujar Jonathan.

Baca juga: Bukan Anaconda, Ini Ular Terbesar yang Pernah Ada di Dunia

Sementara itu, ahli paleontologi di University of Toronto, Jason Head mengatakan, ular Titanoboa juga memiliki tubuh yang berukuran sangat lebar.

Panjang dan berat Titanoboa melebihi ukuran ular anaconda yang memiliki panjang 6 meter dan berat sekitar 200 kg.

Dilansir dari Smithsonian melalui KOMPAS.com, tengkorak ular Titanoboa sangat rapuh dan mudah hancur. Oleh sebab itu, para ilmuwan hampir tidak pernah menemukannya.

Hal itu juga yang membuat para ilmuwan kesulitan memberi gambaran yang jelas dan akurat mengenai ular Titanoboa.

Akan tetapi, para ahli telah berhasil mengungkap fragmen dari tiga tengkorak Titanoboa. Hal tersebut memudahkan tim ilmuwan untuk mengetahui rupa dari ular raksasa tersebut.

Bloch menjelaskan, Titanoboa yang beratnya dapat mencapai 1,25 ton ini hidup di Zaman Paleosen, sekitar 10 juta tahun setelah dinosaurus punah.

Baca juga: Waspada Ular Masuk ke Rumah, Ini Tandanya

Tak hanya itu, para ilmuwan juga menemukan banyak kerangka kura-kura raksasa dan kerabat buaya primitif yang telah punah selama ekspedisi berlangsung.

Bloch menambahkan, penemuannya bersama tim membantu para ilmuwan memahami kehidupan di Neotropis Utara pada puluhan juta tahun lalu.

“Sebelumnya, tidak ada fosil vertebrata yang ditemukan antara 65-55 juta tahun yang lalu di Amerika Selatan yang tropis. (Penemuan) ini membuat kami memiliki pemahaman tentang seperti apa kehidupan di Neotropis Utara,” ujar Bloch.

“Sekarang kita memiliki jendela ke waktu tepat setelah dinosaurus punah dan benar-benar dapat melihat seperti apa hewan yang menggantikan mereka,” imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com