Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Joker, Virus yang Sedot Rekening dan Data Pengguna Android

Kompas.com - 29/08/2021, 17:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Baru-baru ini, Periset dari Quick Heal Security Labs menemukan setidaknya ada delapan aplikasi yang ada di Google Play Store disusupi virus Joker.

Padahal selama ini Google Play Store dikenal dengan penyaringan keamanannya yang ketat untuk setiap aplikasi yang diunggah di sana.

Virus Joker ini disebut-sebut lihai dalam menemukan celah keamanan guna menyelinap ke Play Store setiap beberapa bulan sekali dengan mengubah kode, metode eksekusi atau dengan teknik payload-retrieving.

Baca juga: Virus Joker Kembali: Sedot Isi Rekening, Waspadai Aplikasi Android Ini

Apa itu virus Joker?

Tim Peneliti Quick Heal Security Labs menjelaskan bahwa Joker adalah spyware trojan yang mencuri data dari perangkat korban seperti SMS, daftar kontak dan info perangkat.

Dikutip dari Kompas.com, 22 Juni 2021, Joker secara diam-diam akan membuat korban berlangganan layanan premium berbayar tanpa sepengetahuan korbannya.

Setidaknya ada 8 aplikasi yang disorot oleh Quick Heal karena mengandung virus Joker. Aplikasi tersebut telah dihapus dari Google Play Store saat ini, namun sejumlah pengguna mungkin masih menyimpan di perangkatnya.

Bagi pengguna yang masih menyimpan aplikasi tersebut sebaiknya lekas menghapus aplikasi tersebut.

Adapun aplikasi-aplikasi tersebut yakni:

  • Auxiliary Message
  • Fast Magic SMS
  • Free CamScanner
  • Super Message
  • Element Scanner
  • Go Messages
  • Travel Wallpapers
  • Super SMS

Baca juga: Daftar Aplikasi Terinfeksi Virus Joker yang Bisa Sedot Rekening Anda

Bekerja diam-diam

Malware Joker pertama dideteksi oleh Aleksejs Kuprins yang merupakan peneliti keamanan di CSIS Security Group pada tahun 2019.

Menurut Kuprins, virus Joker memiliki cara kerja sebagai komponen latar belakang aplikasi yang secara diam-diam akan melakukan klik iklan dalam aplikasi dan akan melakukan hal yang sama untuk proses pendaftaran saat berada di situs.

Malware ini selanjutnya akan mengakses SMS korbannya, menyalin kode otorisasi yang telah dikirim guna memverifikasi pembayaran berlangganan.

Sehingga, nantinya seseorang akan berlangganan layanan premium dan harus kehilangan sejumlah uang untuk membayar layanan tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, 31 Juli 2021, malware Joker ini menargetkan 37 negara termasuk AS, Inggris, Australia, Uni Eropa dan beberapa negara Asia seperti China.

Bagi pengguna yang saat ini masih menyimpan dapat segera menghapus aplikasi dari smartphone. Adapun caranya:

  • Buka menu pengaturan (setting)
  • Pilih menu Aplikasi (App)
  • Pilih aplikasi yang hendak dihapus Kemudian pilih opsi Copot Pemasangan (Uninstall)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com