Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Tabung Gas APAR Dibuat Jadi Tabung Oksigen Pasien Covid-19

Kompas.com - 21/08/2021, 08:08 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim menggerebek toko penjual oksigen di Jalan Simorejo Timur, Surabaya.

Diduga toko tersebut menjual tabung oksigen yang tidak sesuai dengan dengan syarat medis untuk produk kesehatan.

Mengutip Kompas.com, dalam penggerebekan itu polisi menemukan ratusan tabung gas bekas alat pemadam api ringan (APAR) yang dimodifikasi dan dicat ulang menjadi tabung oksigen.

Tabung bekas APAR tersebut nantinya digunakan untuk membantu perawatan pasien Covid-19 lengkap dengan regulatornya.

Ukurannya macam-macam, ada 1 meter kubik, 1,5 meter kubik, 5 meter kubik hingga 6 meter kubik.

"Produk gas oksigen rekondisi yang berbahaya ini dijual Rp 4 juta untuk ukuran 1 meter kubik lengkap dengan regulatornya," kata Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, di Mapolda Jatim, Rabu (18/8/2021).

Lantas, tahukah Anda bahwa perbuatan tersebut dapat berbahaya dan menambah buruk kesehatan pasien Covid-19?

Baca juga: Jual Tabung Oksigen Berantai hingga Harga Naik 5 Kali Lipat, Pelaku Berdalih Beli di Pasar Loak

Berikut ini bahaya tabung bekas APAR yang disulap menjadi tabung oksigen.

Dilansir dari laman resmi Damkar, APAR atau fire extinguisher adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil.

APAR pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi.

APAR berisi CO2 berbahaya

Ada beberapa jenis APAR, salah satunya berisi karbon dioksida (CO2) yang berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dan efektif untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di dalam ruangan (indoor).

Peneliti dari Pusat Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Yudi Nugraha Thaha mengatakan bahwa tabung karbon dioksida (CO2) yang diisi dengan oksigen (O2) berbahaya untuk kesehatan manusia jika dihirup.

"Ketika tabung CO2 diisi ulang oleh oksigen, kita tidak bisa menjamin apakah tidak ada CO2 yang tersisa dalam tabung. Jika ada CO2 dalam tabung yang tersisa, itu berbahaya bagi paru paru," kata Yudi kepada Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

Mengakibatkan keracunan hingga gangguan organ tubuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com