KOMPAS.com - Buah ciplukan mudah ditemui di Indonesia. Terutama di tempat-tempat seperti persawahan, pinggir sungai atau semak-semak.
Buah ini berbentuk bulat, berwarna kuning oranye dan terdapat kulit tips menyerupai kelopak di luarnya. Rasanya manis dan agak mirip tomat.
Di negara lain, ciplukan disebut golden berry, inca berry, peruvian groundcherry, poha berry, goldenberry, husk cherry atau cape gooseberry.
Baca juga: Daun Ciplukan Diteliti Mahasiswa UNY Jadi Obat Jerawat
Guis ada yang tau ini apa? Pict lewat tl pic.twitter.com/9mLUCPTFsL
— GUIS (@FOOD_FESS) July 18, 2021
Karena kandungan gizi dan rasanya yang enak, buah ciplukan ini dijual di pasar-pasar internasional.
Contohnya, di situs jual-beli online internasional, Amazon, 3 pak buah ciplukan segar seberat 3 ons dijual dengan harga 28,87 dollar AS atau sekitar Rp 418.000.
Harga satu onsnya mencapai 1,8 dollar AS atau sekitar Rp 26.085.
Sementara, di platform jual beli online Alibaba, setengah kilogram ciplukan dihargai 9 dollar AS atau sekitar Rp 130.000.
Buah yang dijual itu diproduksi atau berasal dari Vietnam,
Adapun di Trade India, satu bungkus ciplukan dihargai 2.000 rupee atau sekitar Rp 388.000.
Dari pantauan Kompas.com, di Indonesia sendiri ciplukan juga dijual secara online di beberapa platform.
Harganya bervariasi, antara Rp 100.000 hingga lebih dari Rp 200.000 per kilogram.
Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Buah Ciplukan, Tanaman Sawah yang Rambah Supermarket
Melansir Healthline, buah yang masuk ke dalam famili nightshade ini digemari karena kandungan gizinya.
Dalam 140 gram ciplukan, kandungannya meliputi:
Selain kandungan gizi di atas, ciplukan juga mengandung beta-karoten, vitamin K, sedikit kalsium dan antioksidan.
Baca juga: 4 Tahun Meneliti Ciplukan, 2 Peneliti ITB dan Unjani Hasilkan Obat Peredam Gejala Lupus
Melansir Kompas.com yang mengutip buku Ragam dan Khasiat Tanaman Obat (2008) karya Hieronymus Budi Santoso, tanaman ciplukan memiliki zat yang bermanfaat untuk kesehatan. Antara lain: