Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Susu Beruang, Sejak Kapan Manusia Mengkonsumsi Susu?

Kompas.com - 05/07/2021, 20:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik mengenai susu sedang ramai dibahas dalam beberapa hari terakhir ini. Terutama soal susu beruang yang kemarin viral karena diperebutkan banyak orang. 

Banyak yang mengungkapkan stoknya langka di pasaran, hingga harganya melonjak dari harga normal. 

Susu bergambar beruang merek Bear Brand banyak dicari karena diyakini dapat menangkal virus corona. Meskipun hal itu dibantah oleh ahli. 

Baca juga: Rebutan Susu Beruang, Panic Buying Corona, dan Kepanikan Warga

Sejumlah ahli gizi mengatakan, mengonsumsi susu memang dapat meningkatkan imunitas tubuh, tetapi bukan berarti harus memilih produk susu tertentu untuk dikonsumsi.

“Tapi ya tidak harus Bear Brand, susu yang lain juga bagus,” ujar pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Lily Arsanti Lestari. 

Ia mengatakan, susu mempunyai kandungan nilai gizi yang baik, protein, dan mineral.

“Di susu ada protein, vitamin A dan B12, Zn, selenium, serta mineral lain yang bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Lily.

 

Namun apabila ditelusuri, sejak kapan persisnya manusia mengonsumsi susu?

Kebiasaan gembala di Eropa Utara

Melansir BBC, sekitar 10.000 tahun yang lalu, hampir tidak ada orang yang minum susu sapi atau hewan lainnya.

Orang pertama yang minum susu secara teratur adalah para petani dan penggembala di Eropa Barat, di mana mereka memulai kebiasaan memelihara hewan, termasuk sapi.

Pada mulanya, susu dikenal sebagai makanan bayi, yang tidak diperuntukkan bagi orang dewasa. Manusia dewasa yang meminum susu banyak mengalami perut kembung, kram yang menyakitkan, dan bahkan diare.

Susu mengandung jenis gula yang disebut laktosa, yang berbeda dari gula yang ditemukan dalam buah dan makanan manis lainnya.

Ketika masih bayi, tubuh membuat enzim khusus yang disebut laktase yang memungkinkan manusia mencerna laktosa dalam air susu ibu. Akan tetapi, setelah disapih kemampuan ini berhenti.

Baca juga: 5 Fakta tentang Susu, Bukan Satu-satunya Sumber Kalsium

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com