Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Perintahkan Kementerian Pertahanan Pertajam Fokus Pada China

Kompas.com - 12/06/2021, 18:45 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memfokuskan kementerian pertahanannya pada China. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Ia menyebut kementerian yang dipimpinnya akan mempertajam fokusnya pada China.

"Sekarang terserah Kementerian untuk mulai bekerja," kata Austin pada Rabu (9/6/2021) setelah mengeluarkan arahan internal kepada birokrasi raksasa Pentagon.

Baca juga: KISAH MISTERI: Periode Gelap Pembantaian Rasial Tulsa di Amerika Serikat

China sendiri telah ditandai oleh AS sebagai saingan strategis utamanya. Kendati demikian, sebagaimana dilansir AFP, Austin masih merahasiakan rincian arahan tersebut.

Arahan tersebut diutarakan Austin setelah gugus tugas yang dibentuk oleh Presiden AS Joe Biden mengeluarkan penilaian dalam mempelajari strategi Kementerian Pertahanan terhadap China.

“Inisiatif yang saya kemukakan hari ini bersarang di dalam pendekatan pemerintah AS yang lebih besar ke China dan akan membantu menginformasikan pengembangan Strategi Pertahanan Nasional yang sedang kami kerjakan,” kata Austin.

Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan, gugus tugas telah mengidentifikasi kesenjangan antara prioritas dengan aksi yang dilakukan AS.

Baca juga: China Tiba-tiba Luncurkan UU Anti-Sanksi untuk Lawan Tekanan Barat

“Dan apa yang kami lihat di sejumlah bidang yang terkait dengan perhatian, sumber daya, dan proses,” tutur pejabat tersebut.

"Arahan hari ini benar-benar tentang memastikan bahwa kementerian memenuhi prioritas itu," sambung pejabat itu.

Austin menuturkan, arahan tersebut akan meningkatkan kemampuan Kementerian Pertahanan untuk merevitalisasi jaringan sekutu dan mitra AS. “Meningkatkan pencegahan, mempercepat pengembangan konsep operasional baru, kemampuan yang muncul, postur kekuatan masa depan, serta tenaga kerja sipil dan militer yang dimodernisasi," tutur Austin.

Diketahui selama 20 tahun terakhir, operasi Pentagon sebagian besar difokuskan pada penanganan milisi di Timur Tengah, bukan tentara modern seperti China.

Sementara itu, Strategi Pertahanan Nasional 2018 Pentagon mengidentifikasi China sebagai pesaing strategis utama. Namun, gugus tugas menemukan bahwa tidak banyak yang telah dilakukan Washington untuk memenuhi tantangan yang ditimbulkan oleh Beijing.

Baca juga: Pertemuan dengan AS Tak Jadi, ASEAN Beralih ke China soal Vaksin Covid-19

Militer AS saat ini berusaha untuk memperluas kehadirannya di Pasifik ketika China semakin agresif terhadap Taiwan yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya.

Untuk memastikan arahannya diikuti, Austin akan bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan rekomendasi-rekomendasi rahasia dari gugus tugas.

(Penulis: Danur Lambang Pristiandaru | Editor: Danur Lambang Pristiandaru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

Tren
Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Tren
Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri 'Clean Sheet' Korsel di Piala Asia U23

Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri "Clean Sheet" Korsel di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com