Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan dengan AS Tak Jadi, ASEAN Beralih ke China soal Vaksin Covid-19

Kompas.com - 11/06/2021, 17:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

CHONGQING, KOMPAS.com - Australia dan Amerika Serikat sudah berjanji memberikan bantuan vaksinasi Covid-19 kepada negara-negara Asia Tenggara.

Namun dengan meningkatnya penularan terbaru di kawasan Asia Tenggara akhir-akhir ini, ASEAN sekarang lebih berpaling ke China untuk mendapatkan bantuan segera.

Pekan ini, para menlu ASEAN bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi di kota Chongqing di saat angka penularan semakin tinggi, sehingga ketergantungan akan vaksin dari China juga semakin meningkat bagi banyak negara di kawasan, termasuk Indonesia.

Baca juga: Vaksin Johnson & Johnson Dinilai Efektif Lawan Semua Varian Covid-19

Pertemuan ini terjadi sangat berbeda dengan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken dengan para diplomat ASEAN bulan lalu yang tidak dapat terwujud karena masalah teknis.

"Fakta bahwa kedua belah pihak setuju bertemu tatap muka antar para menlu meski ada situasi Covid-19 yang masih buruk menunjukkan setiap negara mementingkan dan berharap banyak dari hubungan China-ASEAN dalam situasi baru," kata juru bicara Kemenlu China Wang Wenbin.

Masalah internet menjadi sebab gagalnya pertemuan online di akhir Mei, yang merupakan pertemuan Menlu Blinken pertama dengan kalangan ASEAN, yang juga saat itu Menlu Blinken sedang dalam perjalanan udara ke Israel.

Beberapa laporan media mengutip sumber diplomatik mengatakan Menlu Blinken membuat para pemimpin ASEAN harus menunggu selama 45 menit.

Hubungan Amerika Serikat dengan kawasan ASEAN memburuk selama pemerintahan presiden Donald Trump yang menolak menghadiri KTT ASEAN selama tiga tahun berturut-turut, bahkan di tahun 2020 ketika forum dilakukan lewat online.

"Masalah teknis dalam pertemuan Menlu Blinken dengan pemimpin ASEAN semakin memperkuat sentimen di ASEAN yang merasa ditelantarkan oleh Amerika Serikat yang sudah ada sebelumnya." kata seorang pengamat politik dari Malaysia, Ivy Kwek.

Baca juga: AS Borong 500 Juta Dosis Vaksin Pfizer untuk 92 Negara Miskin

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak memberikan jawaban atas pertanyaan ABC mengapa pertemuan dengan Menlu Blinken tidak terlaksana.

ASEAN berterimakasih atas bantuan vaksin China

Gagalnya pertemuan para Menlu ASEAN dengan diplomat AS ini terjadi di saat Beijing mengirimkan jutaan tambahan dosis vaksin ke Asia Tenggara yang sedang menghadapi peningkatan penularan karena varian baru virus corona.

Pernyataan bersama yang dikeluarkan mengatakan ASEAN "sangat menghargai pengiriman vaksin oleh China" dan kedua belah pihak "setuju memperluas kerja sama vaksin".

Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui penggunaan vaksin Sinovac, yang sekarang bisa didistribusikan ke seluruh dunia lewat skema COVAX.

Bulan lalu, WHO sudah menyetujui vaksin buatan China lainya Sinopharm.

Baca juga: Daftar Janji Negara G7 Sumbang Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin

Skema COVAX adalah untuk membantu pengiriman vaksin kepada negara-negara berpenghasilan rendah, termasuk di Asia Tenggara, yang menghadapi masalah pasokan vaksin, khususnya karena berkurangnya ekspor vaksin dari India.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com