Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Prakerja Gelombang 16 Ditutup Pukul 23.59 WIB, Login www.prakerja.go.id

Kompas.com - 28/03/2021, 18:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 16 akan ditutup hari ini, Minggu (28/3/2021), pukul 23.59.

Hal ini dikonfirmasi oleh Head of Communication Manajemen Pelaksana Prakerja Louisa Tuhatu.

"Pendaftaran seleksi gelombang 16 akan ditutup malam ini jam 23.59 WIB," kata Louisa kepada Kompas.com, Minggu (28/3/2021).

Baca juga: Prakerja Gelombang 16 Ditutup Hari Ini, Simak Berikut Tips agar Lolos

Gelombang 16 dibuka hanya untuk 300.000 peserta. Gelombang ini merupakan gelombang terakhir di semester 1 tahun ini, dengan target 2,7 juta peserta.

Bagi pendaftar yang belum lolos meski telah mendaftar berulang kali di gelombang sebelumnya, penting untuk perhatikan soal NIK.

Jika nomor induk kependudukan (NIK) masih terdaftar di Kemendikbud, maka secara otomatis pendaftar dinyatakan tidak lolos.

Batas kewenangan penyelenggara

Akun Instagram @prakerja.go.id, menginformasikan bahwa jika NIK masih tercatat sebagai pelajar atau mahasiswa di Kemendikbud, maka bisa menghubungi sekolah atau perguruan tinggi yang bersangkutan.

"Sobat Prakerja, jika Sobat sudah tidak sekolah atau kuliah tapi NIK-mu masih tercatat aktif di Kemdikbud, hubungi sekolah atau perguruan tinggi kamu untuk memperbaharui statusmu.

Manajemen Pelaksana bekerja sesuai aturan dan hanya sebagai pengguna data dari Kementerian dan Lembaga," tulisnya.

Baca juga: Catat, Mereka yang Anggota Keluarganya Telah Menerima Bansos Tidak Dapat Menjadi Peserta Prakerja!

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kartu Prakerja (@prakerja.go.id)

Pihak penyelenggara hanya memiliki kewenangan menyaring peserta berdasarkan NIK dari Kementerian Dalam Negeri.

Hal itu seperti diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denny Purbasari.

"Sedangkan untuk validitasnya, silakan teman-teman menghubungi kementerian dan lembaga yang terkait yang memilliki dan mengelola data tersebut," kata Denny, mengutip Kompas.com, 10 Maret 2021.

Baca juga: Prakerja Gelombang 15 Sudah Dibuka, Simak 6 Penyebab Gagal Lolos Prakerja

Ia juga menjelaskan mengenai validasi data bagi peserta yang masih tercatat sebagai pelajar atau mahasiswa padahal sudah lulus.

"Ini kami akan memberikan informasi, barangkali NIK-nya teman-teman masih tercatat, misalnya saja di Kementerian Pendidikan. Artinya statusnya masih dianggap aktif," kata Denny.

Untuk kendala ini, Denny memberi saran agar perserta menghubungi perguruan tinggi yang bersangkutan dan membuat pembaruan data.

Baca juga: 3 Kali Gagal Lolos Seleksi Kartu Prakerja? Coba Lakukan Hal Ini...

Syarat prakerja

Jika sudah berkali-kali gagal menjadi peserta Prakerja, mungkin saja Anda memang tidak memenuhi syarat sebagai penerima.

Adapun kelompok yang tidak bisa mendaftar Program Kartu Prakerja, meliputi:

  • Pejabat Negara Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
  • Aparatur Sipil Negara (ASN)
  • Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI)
  • Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
  • Kepala desa dan perangkat desa Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas pada badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah
  • Penerima bansos Kemensos, penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU), Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM)
  • Penerima Kartu Prakerja gelombang sebelumnya
  • Sedang menempuh pendidikan
  • Warga Negara Asing (WNA)
  • Usia peserta di bawah 18 tahun

Jika pendaftar masuk dalam salah satu dari kelompok tersebut, maka secara otomatis tidak akan lolos mejadi peserta Prakerja.

Baca juga: Daftar Kartu Prakerja Gelombang 1-12 Selalu Gagal, Ini Kata Pengelola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com