Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesisir Manado Diterjang Banjir Rob, Penyebab hingga Imbauan BMKG

Kompas.com - 18/01/2021, 14:55 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir yang melanda pesisir Manado, Sulawesi Utara pada Minggu (17/1/2021) mendapatkan perhatian publik.

Pantauan Kompas.com, warganet di media sosial Twitter juga ramai membahas mengenai banjir yang terjadi.

Salah satu unggahan netizen telah ditonton lebih dari 1,3 juta kali, di-retweet lebih dari 45 ribu pengguna lain, dan disukai lebih dari 80 ribu akun.

Baca juga: Gelombang Tinggi di Manado, Ini Pesan BMKG

Baca juga: Analisis BMKG soal Pemicu Gempa Majene dan Potensi Gempa Susulan

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, banjir di pesisir Manado, Sulawesi Utara tersebut merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia.

Kepala Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana mengatakan, masyarakat masih harus waspada hingga satu minggu ke depan.

"(Kondisi saat ini) masih waspada. Selama potensi gelombang tinggi, perlu diwaspadai seminggu ke depan," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/1/2021) siang.

Secara terpisah, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menjelaskan, banjir di pesisir Manado ini diakibatkan naiknya air laut.

Baca juga: BMKG: Puncak Musim Hujan, Ini Daerah-daerah yang Berpotensi Banjir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com