Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 26 Anggota Keluarga Positif Covid-19, Berawal dari Makan Bersama

Kompas.com - 09/01/2021, 09:10 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada pekan pertama Desember 2020, Billy (30) dan keluarga besarnya menyelenggarakan makan bersama di rumah salah seorang kerabat.

Sepekan setelah acara makan bersama itu, beberapa anggota keluarga menunjukkan gejala terinfeksi virus corona seperti badan lemas, batuk, dan flu.

Setelah dilakukan tes, sebanyak 26 anggota keluarga Billy dinyatakan positif Covid-19. Beberapa di antara mereka menjalani perawatan mandiri di rumah sakit dengan biaya hingga ratusan juta, meski kemudian di-cover asuransi.

*****

Kompas.com menghubungi Billy, Kamis (7/1/2021), untuk mengonfirmasi sebuah twit yang viral di media sosial Twitter.

Twit itu diunggah teman Billy yang membagikan tangkap layar informasi mengenai biaya perawatan rumah sakit untuk perawatan Covid-19 yang hampir Rp500 juta. Biaya ini adalah biaya perawatan kerabat Billy yang terinfeksi virus corona. Saudara Billy, pria berusia 37 tahun, kini tengah dalam masa pemulihan. 

Melalui informasi ini, mereka berharap masyarakat tak abai terhadap risiko penularan virus corona karena biayanya tak murah bagi mereka yang memilih perawatan mandiri.

Selain itu, mengingatkan semua orang bahwa penularan bisa terjadi di mana saja. 

Bagaimana kisah selengkapnya?

Berawal dari acara keluarga

Kepada Kompas.com, Billy menceritakan, sejumlah anggota keluarganya terinfeksi virus corona setelah mengikuti makan bersama.

Seminggu setelah acara itu, beberapa orang mulai menunjukkan gejala seperti terinfeksi virus corona.

Mereka pun berinisiatif melakukan tes Covid-19.

"Kami langsung melakukan swab antigen mandiri dan ternyata ada sekitar 26 orang yang dinyatakan positif Covid-19 termasuk ART dan supir juga," kata Billy.

Billy sendiri hingga kini negatif Covid-19. Menurut dia, tak diketahui dari siapa atau dari mana penularan terjadi pada keluarganya.

"Jadi sumbernya kami tidak tahu, karena masing masing punya kegiatan," ujar dia.

Baca juga: Simak, Ini Kondisi Orang-orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com