Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita 26 Anggota Keluarga Positif Covid-19, Berawal dari Makan Bersama

Sepekan setelah acara makan bersama itu, beberapa anggota keluarga menunjukkan gejala terinfeksi virus corona seperti badan lemas, batuk, dan flu.

Setelah dilakukan tes, sebanyak 26 anggota keluarga Billy dinyatakan positif Covid-19. Beberapa di antara mereka menjalani perawatan mandiri di rumah sakit dengan biaya hingga ratusan juta, meski kemudian di-cover asuransi.

*****

Kompas.com menghubungi Billy, Kamis (7/1/2021), untuk mengonfirmasi sebuah twit yang viral di media sosial Twitter.

Twit itu diunggah teman Billy yang membagikan tangkap layar informasi mengenai biaya perawatan rumah sakit untuk perawatan Covid-19 yang hampir Rp500 juta. Biaya ini adalah biaya perawatan kerabat Billy yang terinfeksi virus corona. Saudara Billy, pria berusia 37 tahun, kini tengah dalam masa pemulihan. 

Melalui informasi ini, mereka berharap masyarakat tak abai terhadap risiko penularan virus corona karena biayanya tak murah bagi mereka yang memilih perawatan mandiri.

Selain itu, mengingatkan semua orang bahwa penularan bisa terjadi di mana saja. 

Bagaimana kisah selengkapnya?

Berawal dari acara keluarga

Kepada Kompas.com, Billy menceritakan, sejumlah anggota keluarganya terinfeksi virus corona setelah mengikuti makan bersama.

Seminggu setelah acara itu, beberapa orang mulai menunjukkan gejala seperti terinfeksi virus corona.

Mereka pun berinisiatif melakukan tes Covid-19.

"Kami langsung melakukan swab antigen mandiri dan ternyata ada sekitar 26 orang yang dinyatakan positif Covid-19 termasuk ART dan supir juga," kata Billy.

Billy sendiri hingga kini negatif Covid-19. Menurut dia, tak diketahui dari siapa atau dari mana penularan terjadi pada keluarganya.

"Jadi sumbernya kami tidak tahu, karena masing masing punya kegiatan," ujar dia.

Ia mengisahkan, awalnya, sepupu Billy hanya merasa lemas dan tidak ada gejala yang parah. Pada 17 Desember 2020, pasien itu dibawa ke sebuah rumah sakit swasta di Jakarta.

Dari hasil CT scan paru dan cek lab, ternyata sepupunya itu sudah mengalami pneumonia yang cukup parah (dibuktikan dengan hasil bercak putih khas pneumonia di paru-paru).

Selain itu, ada indikasi bisa mengalami gagal napas jika tidak segera dilakukan tindakan medis.

Saturasi oksigen pasien itu sempat turun ke 84 (normal: 95-98) dan bahkan memburuk sampai ke angka 77.

Sulit mencari rumah sakit untuk perawatan

Billy mengatakan, saat itu mereka kesulitan mencari rumah sakit karena kapasitas rumah sakit di Jakarta hampir penuh.

"Untuk rumah sakit sendiri, kapasitas sangat penuh di bulan Desember sehingga dari pihak keluarga sempat kesulitan untuk mencari rumah sakit yang memiliki ruangan dan ICU," ujar dia.

Akhirnya, pasien tersebut menjalani perawatan di dua rumah sakit swasta berbeda, mulai 17 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021. 

"Masing-masing biayanya Rp 416 juta dan Rp 81 juta dengan total Rp 497 juta," kata dia.

Billy menjelaskan, berdasarkan pengalaman dia dan teman-temannya, rata-rata pengobatan Covid-19 di rumah sakit dengan rentang waktu 1-2 minggu menghabiskan biaya Rp 80 juta sampai Rp 200 juta.

Biaya itu belum termasuk obat-obatan yang digunakan.

"Kasus Beliau (sepupu Billy) sangat besar nilainya, karena beliau mendapatkan obat IViG (Privigen) untuk menguatkan imun selama 5 hari pemakaian dengan biaya sebesar 287 juta," kata Billy.

Ia menyebutkan, ada beberapa rumah sakit yang membebaskan biaya pengobatan Covid-19 dan dijamin oleh pemerintah.

"Tapi ini tidak semua rumah sakit dan khusus untuk obat-obatan khusus darurat, pasien masih harus membayar biayanya sendiri di muka," kata dia.

Billy juga menjelaskan, biaya pengobatan yang hampir Rp 500 juta itu tidak dibayar dengan uang pribadi pasien, tetapi dibayar oleh asuransi.

Saat ini, pasien tersebut sedang dalam proses pemulihan di rumah setelah hasil swab menunjukkan hasil negatif.

Billy berharap, penyebaran virus corona segera selesai dan kehidupan kembali normal.

"Patuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker dan selalu mencuci tangan akan sengat membantu kita terhindar dari penyakit ini," kata Billy.

Dihubungi terpisah, Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, biaya berobat Covid-19 masyarakat Indonesia bisa ditanggung oleh pemerintah.

"Pada prinsipnya semua kasus Covid-19 yang mendapat pelayanan di faskes, menjadi tanggungan pemerintah sejak dinyatakan sebagai suspek, probable sampai konfirmasi, dan dinyatakan negatif," katanya pada Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Akan tetapi, jika hak itu tidak digunakan, hal itu merupakan hak pasien.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/09/091000965/cerita-26-anggota-keluarga-positif-covid-19-berawal-dari-makan-bersama

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke