Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Lebih Siaga, Merapi Masih Tunjukkan Potensi Erupsi

Kompas.com - 16/12/2020, 17:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah telah menyandang status siaga (level III) sebulan lebih.

Status Gunung Merapi ditetapkan naik dari waspada (level II) ke siaga (level III) pada 5 November 2020. Hal tersebut dilakukan usai terjadi kenaikkan aktivitas vulkanik.

Kini, setelah sebulan lebih berlalu, Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Kasbani, menyebut aktivitas Gunung Merapi belum mereda.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih tinggi, semua parameter pemantauan masih menunjukkan kecenderungan untuk erupsi," kata Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Status Waspada Gunung Merapi sejak 21 Mei 2018 Jadi Status Waspada Terpanjang

Meski melihat potensi erupsi, PVMBG masih belum bisa memprediksi waktu persis erupsi Gunung Merapi terjadi.

"Namun, kapan persisnya untuk terjadi erupsi kami belum bisa memprediksinya," ujar dia.

Kasbani hanya bisa menyebutkan saat ini tingkat bahaya Gunung Merapi masih ada di level III.

Selain itu, ia juga menyebut potensi erupsi bisa terjadi ke sejumlah arah dari kaki gunung dengan tinggi 2.968 meter di atas permukaan laut tersebut.

"Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berada di level III (siaga) dengan potensi ancaman bahaya hingga 5 kilometer dari puncak ke arah selatan, barat daya, dan barat," ungkapnya.

Baca juga: Status Merapi Naik dari Waspada ke Level Siaga

Berdasarkan penjelasan tersebut, masyarakat yang tinggal atau berada di radius bahaya, lebih berhati-hati dan menaati segala aturan yang ditetapkan.

 

Diberitakan Kompas.com, Jumat (11/12/2020), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut intensitas kegempaan Gunung Merapi pada pekan ini lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya.

Dalam laporan pada 4-10 Desember, aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat ada 232 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 1.692 kali gempa fase banyak (MP), 5 kali gempa frekuensi rendah (LF).

Baca juga: Intensitas Gempa Gunung Merapi pada Pekan Ini Menurun

Selain itu, tercatat juga 256 kali gempa guguran (RF), 209 kali gempa embusan (DG) dan dua kali gempa tektonik (TT).

Selain itu, laju pemendekan jarak juga mengalami penurunan, tercatat sebesar 9 sentimeter per hari.

Meski begitu, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi.

"Ada sedikit penurunan tetapi masih dalam fluktuasi yang tinggi. Status aktivitas masih dalam tingkat Siaga," tegas Hanik dalam jumpa pers virtual terkait aktivitas Gunung Merapi terkini, Jumat (11/12/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com