KOMPAS.com - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah telah menyandang status siaga (level III) sebulan lebih.
Status Gunung Merapi ditetapkan naik dari waspada (level II) ke siaga (level III) pada 5 November 2020. Hal tersebut dilakukan usai terjadi kenaikkan aktivitas vulkanik.
Kini, setelah sebulan lebih berlalu, Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Kasbani, menyebut aktivitas Gunung Merapi belum mereda.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih tinggi, semua parameter pemantauan masih menunjukkan kecenderungan untuk erupsi," kata Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Status Waspada Gunung Merapi sejak 21 Mei 2018 Jadi Status Waspada Terpanjang
Meski melihat potensi erupsi, PVMBG masih belum bisa memprediksi waktu persis erupsi Gunung Merapi terjadi.
"Namun, kapan persisnya untuk terjadi erupsi kami belum bisa memprediksinya," ujar dia.
Kasbani hanya bisa menyebutkan saat ini tingkat bahaya Gunung Merapi masih ada di level III.
Selain itu, ia juga menyebut potensi erupsi bisa terjadi ke sejumlah arah dari kaki gunung dengan tinggi 2.968 meter di atas permukaan laut tersebut.
"Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berada di level III (siaga) dengan potensi ancaman bahaya hingga 5 kilometer dari puncak ke arah selatan, barat daya, dan barat," ungkapnya.
Baca juga: Status Merapi Naik dari Waspada ke Level Siaga
Berdasarkan penjelasan tersebut, masyarakat yang tinggal atau berada di radius bahaya, lebih berhati-hati dan menaati segala aturan yang ditetapkan.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (11/12/2020), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut intensitas kegempaan Gunung Merapi pada pekan ini lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya.
Dalam laporan pada 4-10 Desember, aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat ada 232 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 1.692 kali gempa fase banyak (MP), 5 kali gempa frekuensi rendah (LF).
Baca juga: Intensitas Gempa Gunung Merapi pada Pekan Ini Menurun
Selain itu, tercatat juga 256 kali gempa guguran (RF), 209 kali gempa embusan (DG) dan dua kali gempa tektonik (TT).
Selain itu, laju pemendekan jarak juga mengalami penurunan, tercatat sebesar 9 sentimeter per hari.
Meski begitu, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi.
"Ada sedikit penurunan tetapi masih dalam fluktuasi yang tinggi. Status aktivitas masih dalam tingkat Siaga," tegas Hanik dalam jumpa pers virtual terkait aktivitas Gunung Merapi terkini, Jumat (11/12/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.