KOMPAS.com – Sebuah gambar peta yang disertai narasi daerah bahaya Gunung Merapi diperluas hingga 10 km beredar di WhatsApp dan media sosial Facebook.
Terkait dengan postingan tersebut, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi (BPPTKG) Yogyakarta menerangkan postingan tersebut adalah tidak benar.
Sebuah gambar mengenai daerah bahaya Merapi yang diperluas menjadi 10 KM beredar di aplikasi berbagi pesan WhatsApp dan Facebook.
Dalam gambar yang beredar terllehat peta daerah-daerah di sekitar merapi yang diberi lingkaran merah.
Pada lingkaran tersebut disebutkan juga keterangan jarak 10 km dan 20 km.
Adapun narasi yang menyertai peta tersebut adalah
“Daerah bahaya MERAPI diperluas menjadi 10KM. Berarti Kaliurang sudah termasuk,”
Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh dari Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG
Terkait dengan gambar yang tesebar tersebut Kompas.com menghubungi Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Pihaknya menjelaskan peta bahaya Gunung Merapi yang banyak beredar sebagai hal yang tidak benar.
“Hoaks,” ujar Hanik dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Postingan mengenai hoaks peta dipeluasnya bahaya Gununug Merapi diperluas hingga 10 km ini juga diunggah akun media sosial BPPTKG, @BPPTKG.
Baca juga: Update Terkini dan Mengenal Tipe-tipe Erupsi Gunung Merapi
Dalam unggahannya, akun tersebut menjelaskan yang beredar tesebut adalah peta daerah bahaya erupsi gunung Merapi pada tahun 2010.
“Peta ini dimuat dalam jurnal berjudul "The 2010 explosive eruption of Java's Merapi volcano - a '100-year' event" yang diterbitkan oleh Journal of Volcanology and Geothermal Research. Sehingga peta tersebut BUKAN peta ancaman bahaya Merapi saat ini,” terang BPPTKG selanjutnya.
Berkaitan dengan banyaknya pertanyaan dan laporan yang masuk terkait informasi di atas, maka kami sampaikan klarifikasi sebagai berikut:
Peta yang beredar merupakan peta daerah bahaya erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. pic.twitter.com/lXrDzdSxmA
— BPPTKG (@BPPTKG) November 20, 2020
Untuk informasi resmi terkait update berita terkait aktivitas Gunung Merapi dapat disimak melalui akun resmi BPPTKG Twitter dan Instagram: @BPPTKG.