Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Kirim Tim Peneliti ke Wuhan untuk Selidiki Asal Mula Virus Corona

Kompas.com - 16/12/2020, 16:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona, yang kini sudah menyebar ke ratusan negara dunia, pertama kali dilaporkan merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, akhir tahun 2019.

Kasus pertama Covid-19 teridentifikasi terkait dengan pasar bahan makanan laut di Kota Wuhan.

Meski begitu, belum bisa dipastikan apakah kota tersebut benar merupakan lokasi asal virus corona yang kemudian menginfeksi manusia.

Dilansir The Guardian, Rabu (16/12/2020), Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun berencana memberangkatkan satu tim terdiri dari 10 peneliti ke Wuhan.

Mereka bertugas menyelidiki kapan, di mana, dan bagaimana sesungguhnya virus corona penyebab Covid-19 bermula.

Baca juga: WHO: Jenis Baru Virus Corona di Inggris Diselidiki

Penyelidikan tim WHO akan dimulai Januari 2021, dengan menguji sampel medis dan sampel dari hewan-hewan.

Salah satu anggota tim, seorang ahli biologi dark Germany's Robert Koch Institute, Fabian Leendertz, mengatakan mereka akan bekerja sama dengan ilmuwan China selama 4-5 pekan.

Selama ini, banyak ahli yang mengira virus corona berasal dari kelelawar di China sebelum menular ke manusia.

Leendertz menyebut tim sari WHO akan melihat sampel -sampel medis dan x-rays yang tersimpan sebelum kasus pertama terdeteksi untuk mengetahui apakah virus sudah ada sebelumnya.

Sementara, sampel dari kelelawar dan spesies yang lain akan diambil guna melacak hewan mana yang menyebabkan virus corona tersebar.

"Bagaimana virus menginfeksi manusia dari jenis hewan yang menjadi perantara, (pekerjaan ini) untuk membangun ulang skenario, " kata Leendertz.

Hingga saat ini banyak teori konspirasi yang menyebut dari mana sesungguhnya virus ini berasal.

Ketidakpastian itu juga menyebabkan banyak pihak saling melempar tuduhan dan mempengaruhi hubungan antarnegara. Misalnya, antara China dan Amerika Serikat.

Baca juga: Jokowi: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Masyarakat

"Akan ada laporan dari misi yang dilakukan, tapi saya sangat yakin bahwa laporan itu tidak bisa memberikan jawaban yang utuh," ujar Leendertz.

"Misi itu benar-benar bukan untuk menemukan satu negara untuk dipersalahkan, tapi tentang mencoba memahami apa yang terjadi, kemudian melihat apakah berdasarkan data yang ada, kita dapat mengurangi risiko di masa yang akan datang," jelas dia.

Hingga saat ini, berdasarkan data Worldometers pada Rabu (16/12/2020), virus corona telah menginfeksi 73.833.280 orang di dunia.

Tercatat, dari total kasus infeksi tersebut, 1.642.222 orang di antaranya berakhir dengan kematian.

Baca juga: Update Corona di Dunia 16 Desember: 73 Juta Infeksi | 5.000 Perawat di India Mogok Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com