Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Formaldehida dalam Vaksin Sebabkan Leukemia pada Anak-anak

Kompas.com - 15/12/2020, 12:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial mengenai formaldehida dalam vaksin mengakibatkan leukemia pada anak-anak.

Narasi itu mencuat baru-baru ini ketika sejumlah perusahaan tengah memproduksi vaksin Covid-19.

Narasi itu tidak benar.

Para ahli mengatakan tidak ada hubungan antara formaldehida dalam vaksin dan leukemia pada anak.

Narasi yang Beredar

Narasi mengenai formaldehida yang menjadi bahan vaksin menyebabkan leukemia pada anak-anak diedarkan sejumlah akun di Facebook. Narasi itu termuat dalam tangkapan layar.

Isinya, kisah dari seseorang yang bekerja sebagai pembalsem selama 18 tahun. Ia menyatakan pembalsem berisiko terkena leukemia akibat paparan formaldehida.

Menurutnya, saat ini anak-anak disuntik dengan banyak vaksin, padahal vaksin menggunakan formaldehida sebagai pengawet.  

 

Salah satu akun yang mengunggah tangkapan layar itu yakni Amanda Lyle. Berikut isi lengkap tangkapan layar setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia:

"Saya adalah pembalsem selama 18 tahun. Kanker yang paling umum diderita pembalsem adalah leukemia akibat paparan formaldehida. Anak-anak sekarang disuntik dengan lusinan vaksin, lebih banyak dari yang kita terima saat masih anak-anak dan salah satu bahannya adalah formaldehida (digunakan sebagai pengawet vaksin). Kanker anak nomor satu adalah leukemia."

Tangkapan layar berisi fomaldehida dalam vaksin berkaitan dengan leukemia pada anak.Facebook Tangkapan layar berisi fomaldehida dalam vaksin berkaitan dengan leukemia pada anak.

Narasi yang sama juga diedarkan akun ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Narasi soal formaldehida sebagai bahan vaksin dapat mengakibatkan leukemia juga tersebar dalam bentuk lain. Dalam tangkapan layar yang diunggah akun Ally Hannah Fermin termuat kalimat bahwa leukemia dalah jenis paling umum kanker pada anak-anak.

Sementara, formaldehida dikenal menyebabkan leukemia dan kanker lainnya. Formaldehida ini adalah bahan dalam vaksin.

Akun ini dan ini juga mengedarkan hal serupa. 

Penjelasan

Mengacu Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS), formaldehida merupakan salah satu bahan umum vaksin.

Ia digunakan untuk menonaktifkan virus agar tidak menyebabkan penyakit serta untuk mendetoksifikasi racun bakteri. Misal, virus polio yang digunakan untuk membuat vaksin polio.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com