Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Erupsi Gunung Semeru 30 Tahun Terakhir

Kompas.com - 01/12/2020, 16:04 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi pada Selasa (1/12/2020) mulai pukul 01.23 WIB. Guguran awan panas meluncur hingga jarak 11 kilometer dari kawah.

Status aktivitas Gunung Semeru sejak 2 Mei 2012 berada pada level II atau waspada.

Gunung bertipe strato dengan puncak tertinggi Mahameru mempunyai kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak. Kawah tersebut terbentuk sejak 1912.

Melansir situs resmi PVMBG, secara umum letusan gunung berketinggian 3.676 mdpl ini bertipe vulkanian dan strombolian, yaitu penghancuran kubah lava dan pembentukan kubah lava yang baru.

Penghancuran kubah lava mengakibatkan pembentukan awan panas guguran, yang menjadi karakteristik Gunung Semeru.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus Selasa Dini Hari

Pengamatan yang dilakukan selama 1 Oktober hingga 30 November 2020, erupsi Gunung Semeru terus terjadi. Erupsi menghasilkan kolom abu dengan tinggi maksimum 500 meter di atas kawah.

Adapun, guguran batuan dari arah puncak terjadi tidak menerus sejak 19 Oktober 2020.

Kenaikan jumlah guguran secara signifikan dan diikuti awan panas dengan jarak luncur maksimum 1.000 m terjadi pada 28 November 2020.

Lantas, bagaimana sejarah erupsi Gunung Semeru?

Gunung Semeru telah berulang kali mengalami erupsi. Letusan yang pertama kali tercatat terjadi sekitar 200 tahun lalu, tepatnya 8 November 1818.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Warga Berbondong-bondong Mengungsi

Berikut catatan erupsi yang terjadi pada Gunung Semeru selama 30 tahun terakhir:

  • 1990

Pada November hingga Desember 1990, terjadi guguran kubah lava yang menghasilkan awan panas. Kala itu, kubah kawah Jonggring Seloko terbuka hingga saat ini.

  • 1992

Terjadi letusan stromboli dengan pembentukan kubah lava dan lidah lava sepanjang 1,5km dari kawah pada bulan November hingga Desember.

  • 1994: 2 Februari-15 Februari

- 2 Februari 1994, terjadi 9 kali letusan yang mengeluarkan asap putih tebal dengan ketinggian 500 meter. Sleain itu, tercatat ada 34 kali guguran lava ke arah Besuk Kembar sejauh 1 km.

- 3 Februari 1994 pukul 03.50 WIB, terjadi letusan disertai suara dentuman yang menyebabkan hujan abu. Terdapat pula guguran lava yang membentuk awan panas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com