KOMPAS.com - Hari ini, Selasa 1 Desember 2020 diperingati sebagai World AIDS Day atau Hari AIDS Sedunia.
Berdasarkan data dari UNAIDS, pada tahun 2020 diperkirakan ada 38 juta orang di seluruh dunia yang positif terinfeksi HIV.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 20,1 juta orang adalah anak perempuan dan wanita dewasa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa HIV adalah virus berbahaya yang membuat penderitanya menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.
Apabila tidak diobati, HIV dapat menyebabkan penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), yang sangat mematikan.
Tanpa pengobatan, orang dengan penyakit AIDS biasanya hanya mampu bertahan hidup selama sekitar tiga tahun.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2020: Tema dan Sejarahnya
Dilansir dari Healthline, (24/4/2020), pengobatan utama untuk HIV adalah dengan mengonsumsi obat yang disebut antiretroviral atau ARV.
Saat ini, ada lebih dari 40 obat antiretroviral yang telah disetujui untuk pengobatan HIV.
Hal yang perlu digarisbawahi, obat ARV tidak menyembuhkan HIV. Namun dapat mengurangi jumlah virus di tubuh pengidap HIV. Hal ini membuat sistem kekebalan tubuh cukup kuat untuk melawan penyakit.
Pengidap HIV atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) harus mengonsumsi obat ini seumur hidupnya.
Obat ARV harus dikonsumsi pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat agar dapat bekerja dengan baik.
Meski demikian, hal tersebut tidak selalu mudah. Obat ARV dapat menyebabkan efek samping sehingga beberapa orang berhenti meminumnya.
Baca juga: Kisah Rizti, 9 Tahun Dampingi Suami Pengidap HIV/AIDS, hingga Bangun Komunitas Pita Merah
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan