Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Obat yang Disetujui FDA untuk Penggunaan Darurat pada Pasien Covid-19

Kompas.com - 23/11/2020, 07:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk antibodi produksi Regeneron Pharmaceutical Inc baru-baru ini.

Antibodi Regeneron adalah salah satu obat yang diberikan untuk Presiden AS Donald Trump saat dinyatakan positif virus corona.

Tak hanya antibodi dari Regeneron, FDA juga menyetujui penggunaan darurat terhadap beberapa obat dalam upaya mengatasi Covid-19.

Apa saja obat yang disetujui FDA sebagai terapi pengobatan darurat dalam melawan virus corona? Berikut rinciannya:

1. Casirivimab dan Imdevimab

Casirivimab dan imdevimab adalah antibodi monoklonal yang diproduksi oleh Regeneron Pharmaceutical Inc.

Kedua antibodi produksi regeneron yang diberikan secara bersamaan ini dikenal pula dengan REGEN-COV2.

Dikutip dari laman FDA, dua antibodi ini penggunaannya digunakan secara bersamaan untuk pengobatan virus corona ringan hingga sedang.

Obat ini digunakan pada orang dewasa maupun pasien anak berusia 12 tahun ke atas dengan berat minimal 40 kg.

Antibodi Regeneron ini juga digunakan pada pasien positif Covid-19 yang memiliki risiko tinggi berkembang menjadi penyakit parah atau membutuhkan rawat inap.

EUA untuk Casirivimab dan Imdevimab diterbitkan pada 21 November 2020.

Baca juga: Kekurangan Obat Antibodi Regeneron yang Disetujui FDA untuk Pasien Covid-19

2. Kombinasi Baricitinib dan Remdesivir

FDA pada tanggal 19 November 2020 mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk pemakaian Baricitinib dan Remdesivir.

Penggunaan kombinasi ini dipakai untuk pengobatan pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi Covid-19 pada orang dewasa yang tengah dirawat di rumah sakit.

Obat juga diizinkan dipakai pada pasien anak-anak berusia 2 tahun ke atas yang tengah membutuhkan oksigen tambahan, ventilasi mekanis invasif atau oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO).

Mengutip Medscape, dalam uji klinis dengan pengamatan selama 29 hari pasien menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan pasien yang diberikan kombinasi plasebo dan remdesivir.

"Otorisasi darurat FDA untuk terapi kombinasi ini merupakan langkah maju dalam pengobatan COVID-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit, dan otorisasi pertama FDA untuk obat yang bekerja pada jalur peradangan," kata Patrizia Cavazzoni, MD, penjabat direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA.

Baca juga: WHO Sarankan Dokter Tak Gunakan Remdesivir untuk Pasien Covid-19, Kenapa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com