KOMPAS.com - Bangun tidur pada pagi hari bagi sebagian orang bukan merupakan kebiasaan yang mudah, terlebih setelah akhir pekan.
Penelitian menunjukkan bangun pagi dikaitkan dengan kemampuan tubuh untuk mengambil tindakan yang terarah. Selain itu, bangun pagi mampu membuat tingkat kebagiaan yang lebih tinggi.
Mengutip Live Science, manusia mempunyai dua proses bologis yang mendasari pola tidur dan bangun secara alami, yaitu homeostasis dan sirkadian.
Peneliti senior terkait tidur dan psikolog Royal Melbourne Institute of Technology University di Australia Melinda Jackson menjelaskan, ritme sikardian dikendalikan oleh sel-sel hipotalamus, yaitu proses paralel yang mengatur fase kantuk dan kewaspadaan sepanjang hari.
Proses tersebut dipengaruhi oleh terang dan gelap, berarti periode kewaspadaan dan kantuk biasanya berhubungan dengan cahaya pagi serta kegelapan malam.
Dituliskan sleep.org, seseorang perlu memahami cara ritme sikardian alami tubuh. Untuk berhenti menggunakan alarm, seseorang perlu membuat ritme yang konsisten dari hari ke hari.
Baca juga: Sejarah Bantal dan Evolusinya hingga Hari Ini
Sementara itu, seorang psikoterapis Dr Mike Dow mengungkap cara dapat bangun pagi tanpa bantuan alarm. Berikut penjelasan mengutip Business Insider dan sumber lainnya:
Saat malam tiba, usahakan untuk melakukan hal yang membuat tubuh rileks.
Membaca berita hingga menonton televisi yang membuat jantung bergedup akan membuat tubuh meningkatkan hormon kortisol (berkaitan dengan stres, kewaspadaan, fokus).
Kegiatan tersebut akan menekan melatonin, yang dikenal dengan kekuatannya sebagai hormon tidur pada malam hari.
Saat malam hari, hormon melatonin akan naik dan kortisol turun. Sedangkan, pada pagi hari, melatonin akan turun saat kortisol meningkat.
Menurut Mike Dow, agar dapat terbangun pukul 05.00, alat elektronik harus dimatikan pukul 19.00-20.00.
Sementara itu, membantu menenangkan pikiran dapat dilakukan dengan membaca buku, mandi air hangat sebelum tidur, bermeditasi, membuat secangkir teh chamomile, dan meredupkan lampu.
Baca juga: 6 Posisi Tidur Terbaik Ketika Menderita Sakit Punggung Bawah
Salah satu teknik paling ampuh menyetel kembali ritme tidur, yakni dengan sleep compression atau kompresi tidur.
Kompresi tidur merupakan metode modifikasi perilaku bagi insomnia, yang mencakup pengurangan waktu tidur secara bertahap hingga target total waktu tidur tercapai.