Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Bawa Tank dan Meriam, Perwira Militer Bersama 30.000 Orang Demo Istana

Kompas.com - 17/10/2020, 09:26 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demonstrasi besar menuntut dibubarkannya Dewan Perwakilan Rakyat Sementara terjadi 17 Oktober 1952 atau tepatnya 68 tahun lalu. 

Aksi tersebut merupakan demonstrasi rakyat yang didukung TNI AD. Mereka menuntut DPRS diganti dengan parlemen baru.

Dilansir Harian Kompas, 13 Agustus 1970, pada 17 Oktober 1952 terjadi peristiwa yang cukup menggemparkan. Itu pertama kalinya parlemen diserbu massa. Kejadian itu hanya selang sehari setelah penerimaan mosi PNI.

Mosi PNI itu berisi permintaan diadakannya suatu panitia yang harus menyelidiki kemungkinan untuk mengadakan perubahan dalam pimpinan angkatan perang dan Kementerian Pertahanan.

Dilaporkan sebanyak 30.000 perwira militer bersama demonstran melakukan unjuk rasa menuju Istana Merdeka.

Baca juga: Peristiwa 17 Oktober 1952, Ketika Tank dan Meriam Mengarah ke Istana..

Perkakas parlemen banyak yang rusak akibat demonstrasi itu. Beberapa anggota parlemen terpaksa dilindungi.

Menteri Pertahanan kala itu adalah Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan sebagai Staf Angkatan Perang adalah Mayor Jenderal Simatupang. Kemudian sebagai Kepala Staf Angkatan Darat adalah Kolonel Nasution.

Di dalam tubuh Angkatan Darat diduga muncul perbedaan pendapat.

Hal itu terkait usaha peningkatan kualitas sebagai militer profesional yang hendak diwujudkan Pimpinan Angkatan Perang.

Jenderal Nasution mengatakan bahwa perasaan TNI sangat tersinggung karena DPRS mengadakan/melakukan intervensi kepada pimpinan Angkatan Darat. Padahal waktu itu TNI baru saja selesai dari perang gerilya.

Dikawal tank dan panser

Dikutip Harian Kompas, 30 November 2007, pada Jumat pagi 17 Oktober 1952, Kolonel AH Nasution menggerakkan massa demonstran dengan dikawal 2 tank, 4 panser, dan 4 meriam ke depan Istana Merdeka.

Mereka menuntut pembubaran parlemen karena dianggap didominasi orang-orang federal yang tidak ikut berjuang. Nasution lalu dilengserkan dari dinas militer.

Meski digertak, Bung Karno ternyata menolak dengan alasan, "Saya tidak mau jadi diktaktor."

Dikutip Harian Kompas, 17 Oktober 2017, hal itu disampaikan Bung Karno pada tanggal 17 sore hari.

Presiden Soekarno keluar dan berdiri di beranda Istana dan berpidato. Inti pidatonya adalah dia tak mau membubarkan DPR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com