Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Lulus SBMPTN 2020? Simak Saran Pakar Pendidikan Ini...

Kompas.com - 15/08/2020, 09:52 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 sudah bisa dilihat di laman resmi LTMPT mulai Jumat (14/8/2020) pukul 15.00 WIB.

Adapun, jumlah peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN 2020 pada 85 PTN di Indonesia adalah sebanyak 167.653 orang.

Jumlah peserta yang dinyatakan lulus tersebut merupakan hasil seleksi dari pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-SBMPTN 2020 yang tecatat ada sebanyak 702.420 orang.

Rinciannya, terdiri atas pendaftar non-Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebanyak 546.370 orang dan pendaftar pemilik nomor pendaftaran KIP Kuliah sebanyak 156.050 orang.

Namun, tak sedikit para siswa yang belum berhasil lulus SBMPTN 2020 masih marasa ragu apakah mareka harus kuliah di perguruan tinggi swasta atau menganggur untuk ikut SBMPTN pada tahun depan.

Salah satunya seperti yang diungkapkan akun Twitter @sbmptnfess pada Jumat (14/8/2020).

"Wahai kalian yang dapet ucapan semangat dari LTMPT.. mending gap sambil kuliah atau gap nganggur?," tulis akun Twitter tersebut.

Lantas, seperti apa saran dari pakar pendidikan melihat kondisi ini?

Baca juga: 10 Universitas Swasta Terbaik Versi Webometrics hingga QS World

Kuliah mencari ilmu

Pemerhati pendidikan Ina Liem mengatakan, prinsip utama kuliah sejatinya adalah mencari ilmu atau keahlian, bukan mencari ijazah.

Menurutnya, hal ini yang sering dipandang salah oleh banyak orang sehingga terlalu sibuk mengejar nama universitas yang mereka anggap bagus, tetapi melupakan esensi utamanya.

Oleh sebab itu, banyak yang memilih universitas lebih dulu, baru memilih jurusannya. Apapun jurusannya, yang penting harus universitas A.

"Jurusan jadi yang kedua, biasanya pake strategi, memilih jurusan yang jarang diminati orang lain supaya bisa diterima. Ini bukti orang itu mencari ijazah, bukan ilmu," kata Ina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

Padahal, lanjut Ina, apabila tidak diterima di universitas A, siswa bisa mencari ilmu yang ia minati di universitas lain.

Ina melanjutkan, bahkan saat ini mencari ilmu di zaman sekarang tidak hanya di perguruan tinggi, bisa didapatkan di mana saja.

"Bahkan cari ilmu zaman sekarang tidak hanya di kampus, bisa di mana saja, sesuaikan dengan kemampuan ekonomi orangtua," ucap Ina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com