Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ledakan Lebanon, dari Tewaskan 78 Orang hingga Disebut Mirip Bom Hiroshima

Kompas.com - 05/08/2020, 13:56 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah ledakan hebat terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat.

Dikutip dari Reuters, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, keadaan darurat diumumkan di Beirut selama dua minggu dan berkabung selama tiga hari.

Berikut sejumlah fakta terkait ledakan Lebanon tersebut:

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?

Menewaskan 78 orang

Ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon telah menewaskan 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang lainnya.

Jumlah korban tewas maupun luka-luka diperkirakan masih akan meningkat mengingat proses evakuasi masih berlangsung.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan.

"Ada banyak orang yang hilang. Orang-orang bertanya kepada departemen darurat tentang orang-orang yang mereka cintai dan sulit untuk mencari di malam hari karena tidak ada listrik," kata Hasan.

Baca juga: Heboh soal Ledakan di Beirut, Lebanon, di Manakah Persis Beirut dan Seperti Apa Kotanya?

Pejabat keamanan Lebanon mengungkapkan bahwa insiden tersebut dipicu dari 2.750 ton amonium nitrat di salah satu gudang di pelabuhan kota Beirut.

Ledakan yang berasal dari tepi pantai ini menimbulkan gelombang kejut dengan jangkauan yang sangat luas, menyebabkan hancurnya jendela-jendela bangunan sekitar serta guncangan yang cukup besar.

Saat ini, pekerja darurat sedang berusaha menggali puing-puing bangunan yang hancur akibat ledakan.

Baca juga: Update Ledakan di Beirut Lebanon: 78 Orang Tewas dan 4.000 Lainnya Terluka

Diduga berasal dari 2.750 ton amonium nitrat

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjadi penyebab insiden.

Amonium nitrat adalah bahan utama dalam pupuk dan beberapa jenis bahan peledak.

Zat tersebut telah digunakan dalam serangan teror, termasuk pemboman Gedung Federal Alfred P. Murrah di Kota Oklahoma pada tahun 1995.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon, dan Dugaan Sumber Penyebabnya...

Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com