Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Synairgen Diklaim Tingkatkan Peluang Sembuh Pasien Corona, Apa itu?

Kompas.com - 20/07/2020, 19:16 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian terus dilakukan untuk menemukan pengobatan yang efektif untuk pasien terinfeksi virus corona Covid-19

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh bioteknologi Synairgen yang berbasis di Southampton, Inggris. 

Dikutip dari BBC (20/7/2020), disebutkan hasil awal uji klinis menunjukkan pengobatan baru untuk Covid-19 disebut-sebut mengurangi jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

Perawatan itu menggunakan protein yang disebut interferon beta yang diproduksi tubuh ketika mendapat infeksi virus. 

Protein dihirup langsung ke paru-paru pasien yang terinfeksi virus corona, menggunakan nebuliser, dengan harapan akan menstimulasi respon imun.

Temuan awal mengklaim bahwa pengobatan mengurangi kemungkinan pasien Covid-19 di rumah sakit terserang penyakit parah, seperti yang membutuhkan ventilasi, hingga 79 persen.

Pihak Synairgen juga mengklaim, pasien dua sampai tiga kali lebih mungkin untuk pulih ke titik di mana kegiatan sehari-hari tidak terganggu oleh penyakit.

Dikatakan bahwa uji coba itu juga mengindikasikan pengurangan sesak napas yang sangat signifikan di antara pasien yang menerima perawatan.

Selain itu, rata-rata waktu yang dihabiskan pasien di rumah sakit disebut telah berkurang sepertiga, bagi mereka yang menerima pengobatan.

Jumlah ini turun dari rata-rata sembilan hari perawatan menjadi hanya enam hari.

Uji coba double-blind ini melibatkan 101 sukarelawan yang telah dirawat di sembilan rumah sakit di Inggris untuk infeksi Covid-19.

Setengah dari peserta diberi obat, setengah lainnya mendapat apa yang dikenal sebagai plasebo, zat yang tidak aktif.

Baca juga: WHO Akan Tinjau Hasil Uji Coba Obat Virus Corona dalam Dua Minggu

Hasil belum dikonfirmasi

Aturan pasar saham, menyebutkan Synairgen berkewajiban untuk melaporkan hasil awal dari penelitian tersebut.

Namun meskipun mengklaim menunjukkan hasil yang positif, hasil penelitian tersebut belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review, juga data lengkapnya tidak tersedia; sehingga tak dapat dikonfirmasi klaim yang dibuat untuk perawatan.

Ilmuwan yang bertanggung jawab atas percobaan, Tom Wilkinson, mengatakan jika hasilnya dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar, perawatan baru akan menjadi "pengubah permainan".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com