KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona secara global telah menyentuh angka 10 juta kasus. Hal ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan fase baru yang berbahaya dalam krisis kesehatan saat ini.
Melansir BBC, 29 Juni 2020, beberapa negara di dunia sekarang melihat penyebaran penyakit pada tingkat yang semakin cepat.
Awalnya, butuh tiga bulan bagi satu juta orang untuk terinfeksi, tapi hanya delapan hari untuk mencatat jutaan orang dapat terinfeksi virus corona.
Jumlah kasus saat ini pun bisa jadi bertambah karena belum semua orang dites virus corona dan berpotensi menjadi fenomena gunung es.
Baca juga: Benarkah Dunia Tengah Memasuki Gelombang Kedua Pandemi Virus Corona?
Di mana kasus naik dengan cepat?
Grafik peningkatan jumlah kasus virus corona cukup pesat di beberapa bagian Amerika, Asia Selatan dan Afrika. AS mencatatkan jumlah kasus infeksi dan kematian terbanyak karena virus corona secara global.
Brasil, negara kedua setelah AS yang telah melewati satu juta kasus, juga mengalami kenaikan berbahaya.
Kota-kota terbesarnya, São Paulo dan Rio de Janeiro merupakan yang paling terpukul, tapi banyak daerah lain di negara ini yang melakukan sedikit pengujian, dan jumlah sebenarnya akan jauh lebih tinggi.
Hal serupa terjadi di India, di mana baru-baru ini mencatat jumlah terbesar kasus baru dalam satu hari, sebanyak 15.000 kasus.
Tapi karena jumlah pengujian yang relatif sedikit di beberapa negara bagian yang paling padat penduduknya, skala sebenarnya dari krisis tersebut tidak dapat dihindari lebih besar.
Baca juga: Hindari Tempat Sempit dan Tertutup agar Terhindar dari Virus Corona, Ini Alasannya...
Padatnya penduduk di negara-negara berkembang rentan terhadap penyakit. Menurut David Nabarro, utusan khusus WHO untuk Covid-19, virus corona telah menjadi "penyakit orang miskin".
Ketika seluruh keluarga dijejalkan ke rumah satu kamar, menjaga jarak sosial tidak mungkin dilakukan. Tanpa air mengalir, mencuci tangan secara teratur tidak mudah.
Di mana orang harus mencari nafkah sehari-hari untuk bertahan hidup, interaksi di jalan-jalan dan di pasar juga tidak bisa dihindari.
Untuk kelompok masyarakat adat di hutan hujan Amazon dan daerah terpencil lainnya, layanan kesehatan dapat terbatas atau bahkan tidak ada.
Tingkat infeksi itu sendiri sering kali sangat tinggi yaitu dari semua orang yang dites di Meksiko, lebih dari setengahnya ternyata positif.
Baca juga: Rencana Ambisius WHO Beli 2 Miliar Dosis Vaksin Corona, Apa Tujuannya?