Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Baru di China Menunjukkan Tanda Virus Corona Bisa Berubah

Kompas.com - 23/05/2020, 08:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dokter di China melihat bentuk virus corona lebih berbeda di antara pasien dalam kelompok kasus baru di wilayah timur laut China dibandingkan dengan kasus di Wuhan.

Hal itu menunjukkan bahwa patogen mungkin berubah dengan cara yang tidak diketahui dan mempersulit upaya untuk mengatasinya.

Dilansir dari Stratits Times, Rabu (20/5/2020), pasien yang ditemukan di provinsi Jilin dan Heilongjiang tampaknya membawa virus untuk jangka waktu yang lebih lama dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Fakta tersebut disampaikan oleh salah satu dokter perawatan klinis top China Dr Qiu Haibo, Selasa (19/5/2020) setelah melakukan tes asam nukleat negatif.

Baca juga: Ahli Virus China: Evolusi Corona SARS Telah Beradaptasi dengan Inang Manusia

Menunjukkan gejala

Kasus-kasus baru di daerah timur laut China tampaknya memakan waktu lebih lama dari satu hingga dua minggu untuk menunjukkan gejala setelah terinfeksi.

Hal tersebut akan mempersulit pihak berwenang untuk menemukan kasus infeksi sebelum benar-benar menyebar.

"Periode yang lebih lama, yaitu ketika pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala telah menciptakan klaster infeksi baru," kata Dr Qiu.

Sekitar 46 kasus telah dilaporkan selama dua minggu terakhir di tiga kota, yaitu Shulan, Jilin dan Shengyang yang memicu tindakan penguncian baru di wilayah itu.

Namun, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami apakah virus ini berubah secara signifikan.

Perbedaan itu dimungkinkan juga karena para dokter dapat mengamati pasien secara lebih menyeluruh dari tahap lebih awal dibandingkan di Wuhan.

Ketika wabah pertama kali meledak di Wuhan, sistem perawatan kesehatan setempat begitu kewalahan sehingga hanya kasus-kasus paling serius yang sedang dirawat.

Mutasi virus

Temuan ini menunjukkan bahwa ketidakpastian yang tersisa tentang bagaimana virus bermanifestasi, akan menghambat upaya pemerintah untuk menghentikan penyebarannya dan membuka kembali keran ekonomi yang telah hancur.

Baca juga: Ilmuwan China Klaim Temukan Obat Covid-19, Tanpa Vaksin

Para peneliti di seluruh dunia berusaha memastikan apakah virus tersebut bermutasi dengan cara yang signifikan untuk menjadi lebih menular ketika menyebar melalui populasi manusia, meski menuai banyak kritikan.

Dr Qiu mengatakan bahwa dokter juga memperhatikan bahwa pasien di klaster timur laut tampaknya mengalami kerusakan sebagian besar di paru-paru mereka.

Sementara pasien di Wuhan menderita kerusakan multi-organ di jantung, ginjal, dan usus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com