KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat Indonesia harus belajar dan bekerja dari rumah.
Meskipun masih ada juga yang masih harus berkegiatan di luar rumah.
Bagaimana hal ini memengaruhi perubahan kebiasaan dan gaya hidup mereka?
Data Grab yang dirilis Selasa (6/5/2020), menunjukkan perubahan kebiasaan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca juga: Hari Pertama PSBB Jabar di Tasikmalaya, Jalan Perkotaan Langsung Sepi.....
Pengaruh pandemi Covid-19 ke gaya hidup masyarakat
Beikut adalah beberapa perubahan kebiasaan masyarakat dalam beberapa aspek:
1. Lalu lintas
Untuk pertama kalinya selain pada musim Mudik, Jalanan Jakarta lengang!
2. Belanja
Mitra pengantaran makanan dan barang kini memainkan peran penting agar masyarakat tetap bisa berbelanja meski banyak orang yang #dirumahaja.
Jumlah pesanan GrabExpress pada Maret 2020 naik 21.5 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Terdapat kenaikan pengantaran sebanyak 40 persen oleh social sellers (UMKM).
Baca juga: Jangan Terlewat, Tantangan Berhadiah Minggu Kedua dari Grab Datang Lagi
Titik pengantaran barang terbanyak pada Maret adalah area perumahan (41,5 persen), fasilitas Kkesehatan(13,6 persen) dan Bank (12 persen). Sebelumnya, perkantoran dan area perumahan mendominasi titik pengantaran.
Pemesanan GrabMart pada Maret 2020 naik 22 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Bagi banyak pengusaha mikro dan juga social sellers, digitalisasi bisnis menjadi penting untuk dapat bertahan.
Selain itu, jasa pengantaran memberikan kesempatan mendapatkan penghasilan bagi mitra pengemudi meskipun jumlah pemesanan kendaraan sedang menurun karena PSBB.
Baca juga: Agar Tak Senjang Literasi Digital, Grab Latih Mitra Pengemudi Bersama Microsoft