Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.075 Kasus dan 429 Kematian, Iran Diduga Siapkan Makam Baru untuk Korban Corona

Kompas.com - 13/03/2020, 17:45 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah gambar satelit menunjukkan makam massal di Qam, Iran. Gambar tersebut pertama kali dipublikasikan oleh New York Times, memperlihatkan penggalian bagian baru makam di pinggiran Iran pada akhir Februari lalu.

Ada dua parit panjang yang digali dengan total panjang 100 yard pada akhir bulan ini. 

Melansir The Guardian, pada 24 Februari lalu, saat penggalian dilakukan, seorang legislator dari Qam, 75 mil atau sekitar 250 kilometer selatan Teheran, menuduh Kementerian Kesehatan berbohong tentang skala wabah. 

Baca juga: Satu Pasien Positif Covid-19 di RSUP Persahabatan Melarikan Diri

Tuduh pemerintah berbohong kasus Covid-19 di Iran

Legislator tersebut mengatakan bahwa jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus corona saat itu telah mencapai 50 orang. Padahal, pemerintah baru mengklaim 12 orang yang meninggal karena Covid-19 pada waktu itu.

Merespons tuduhan tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mengadakan konferensi pers untuk membantah pernyataan legislator itu. 

Namun, keesokan harinya, Harirchi justru dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona Covid-19. 

Sejumlah pejabat negara di Iran lainnya juga dikonfirmasi terinfeksi, di antaranya adalah Wakil Presiden Iran untuk urusan perempuan dan keluarga, penasihat untuk pemimpin tertinggi Iran, hingga sejumlah anggota parlemen Iran.

Baca juga: Beda Sikap Pemda di Jabodetabek soal Acara Keramaian Saat Virus Corona Merebak

Menurut Amir Afkhami, salah seorang penulis tentang pengalaman Iran dalam menghadapi wabah kolera, pembangunan makam massal baru ini semakin menambah kecurigaan terkait jumlah kasus sebenarnya.

Afkhami, yang juga merupakan Profesor di George Washington University, mengatakan bahwa penutupan mitra dagang antara Iran dan China, serta ketakutan pemerintah akan gangguan terhadap kemitraan ini, menjadi faktor yang berpengaruh dalam penanganan awal terkait virus corona di Iran.

Selain itu, kondisi tersebut juga mempengaruhi penyebaran virus corona Covid-19 di Iran.

Hingga kini (13/3/2020), infeksi virus corona Covid-19 yang dilaporkan telah mencapai 10.075 kasus dengan 429 kematian.

Sementara, 2.959 pasien dinyatakan telah pulih dari infeksi virus ini.

Baca juga: Penelusuran Pasien Nol Virus Corona Mengarah ke Kasus 17 November

Terbaru, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan virus corona ini sebagai pandemi baru.

Pengumuman tersebut diumumkan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (11/3/2020) lalu.

"Selama dua minggu terakhir, jumlah kasus di luar China telah meningkat 13 kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat," kata Tedros sebagaimana dikutip CNBC.

Direktur Eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO Dr Mike Ryan mengatakan bahwa pejabat kesehatan menanggapi kejadian virus corona dengan sangat serius.

Menurutnya, mereka telah memahami implikasi dari pernyataan virus corona sebagai pandemi global ini.

Sementara, para pakar kesehatan mengatakan bahwa menyatakan virus corona sebagai pandemi dipastikan emmiliki konsekuensi politik dan ekonomi. 

Baca juga: Antisipasi Corona, Semua Karyawan Twitter Wajib Kerja dari Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com